Hari Santri di Masa Pandemi, Semoga Tak Ada Klaster Pesantren Lagi

Kamis, 21 Oktober 2021 – 18:19 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi saat Bicara Kekinian Mencari Solusi (Bikin Risol) bertajuk “Tetap Menyantri di Masa Pandemi” di kanal JPNN di YouTube, Kamis (21/10). Dalam acara yang dipandu Pemred JPNN.com Ayatollah Antoni (Ara) itu, Wamenag menyinggung momen peringatan Hari Santi 2021 di masa pandemi Covid-19. Foto: Tangkapan layar akun JPNN di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan pandemi Covid-19 yang mulai melandai ikut berdampak pada pondok pesantren. 

Dia menuturkan hingga Oktober 2021, belum ada temuan klaster Covid-19 baru di pesantren.

BACA JUGA: Hari Santri, Wamenag Ingatkan Ancaman Industri 4.0

"Alhamdulillah hingga Oktober ini, Kemenag belum mendapatkan laporan adanya klaster baru di pesantren," kata Wamenag Zainut dalam bicara kekinian mencari solusi (Bikin Risol) bertajuk Tetap Menyantri di Masa Pandemi di kanal YouTube JPNN.com, Kamis (21/10).

"Alhamdulillah hingga Oktober ini, Kemenag belum mendapatkan laporan adanya klaster baru di pesantren," katanya.

BACA JUGA: Zainut Tauhid Menjadi Doktor ke-1.289 UIN Syarif Hidayatullah, Ini Kata Wapres

Zainut mengungkap itu dalam Bicara Kekinian Mencari Solusi (Bikin Risol) bertajuk “Tetap Menyantri di Masa Pandemi” di kanal JPNN di YouTube, Kamis (21/10).

Menurut dia, pada 2020 sempat ada klaster Covid-19 pesantren. 

BACA JUGA: Tak Ada Anggaran Hibah untuk Pondok Pesantren di 2022

Namun, kondisi santri tidak sampai fatal.

Yang dikhawatirkan Kemenag adalah para kiai dan pengasuh pesantren. 

Sebab, 700 lebih kiai dan pengasuh pesantren meninggal dunia akibat Covid-19.

Salah satu upaya Kemenag untuk melindungi kiai, pengasuh, dan santri adalah menggencarkan vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, vaksinasi di lingkungan pesantren juga bisa membantu pemerintah meyakinkan masyarakat akan manfaat vaksin dalam membentuk kekebalan komunal.

Dia menyebutkan saat ini Kemenag terus melakukan input data vaksinasi untuk pesantren dan pendidikan diniyah. 

Namun, Zainut optimistis vaksinasi di kalangan santri, kiai, pengasuh, ustaz, dan ustazah sudah mencapai angka yang menggembirakan.

Dia mencontohkan di Jawa Barat, sebanyak tiga juta santri sudah divaksin. 

Begitu juga di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, angka vaksinasinya sudah tinggi.

"Angka pastinya masih dalam pendataan. Namun, beberapa minggu terakhir, rata-rata sudah divaksin untuk para kiai, pengasuh, ustaz, dan ustazahnya," kata Zainut Tauhid Sa'adi.

Pada kesempatan sama Direktur Pendidikan Diniyah dan Pesantren Waryono mengungkapkan pesantren tetap melaksanakan aktivitas di masa pandemi. 

Para santri tetap menyantri dan bisa bertahan. 

Di masa pandemi, jumlah santri justru meningkat.

"Ketika siswa yang lain butuh kuota internet, para santri tidak karena mereka tetap menantri," terang Waryono. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler