Hari Santri, Wapres Harap Pesantren Ambil Peran di Era Industri 4.0

Rabu, 20 Oktober 2021 – 19:33 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mendorong pesantren untuk mengambil peran di era industri 4.0. Foto: IPPNU

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pesantren untuk mengambil peran di era industri 4.0.

Ma’ruf tidak ingin pesantren hanya berfokus sebagai pusat pendidikan keagamaan, melainkan harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.

BACA JUGA: 2 Pesan Penting Gus Muhaimin untuk Santri, Dua-duanya Sebuah Keharusan

Pesan itu disampaikan Wapres Ma'ruf ketika mengisi webinar internasional dalam rangka Peringatan Hari Santri 2021 yang diadakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI-PBNU) pada Rabu (20/10).

“Pesantren bertransformasi menjadi lebih berdaya, tidak hanya mendalami agama namun juga mampu menggerakkan perekonomian di lingkungan pesantren sendiri dan sekitarnya,” ujar Ma'ruf.

BACA JUGA: Kasus Santri Tewas Dikeroyok Senior di Ponpes Sidoarjo, Kemenag Bereaksi

Mantan Rais 'Aam PBNU itu menjelaskan transformasi peran pesantren dikukuhkan melalui UU Nomor 18 Tahun 2019.

Di dalamnya terdapat tiga fungsi utama pesantren, yakni sebagai pusat pengaderan pemikir-pemikir agama, sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia, dan melakukan pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA: Kasus Tewasnya Santri di Ponpes Sidoarjo Tak Dirilis, Begini Penjelasan Polisi

Dia juga mengingatkan pemerintah telah merangkul pesantren melalui program Santripreneur dan Petani Muda yang digalakkan guna membentuk wirausaha baru, regenerasi pekerja bercocok tanam, dan mengembangkan potensi lahan nonproduktif.

Upaya ini dibarengi dengan pengembangan usaha yang dilakukan pesantren di bidang keuangan, perikanan, pertanian, hingga pariwisata.

“Untuk mendukung perekonomian pesantren, pemerintah juga membantu berupa Kredit Usaha Rakyat Syariah dan membentuk Bank Wakaf Mikro untuk meningkatkan akses permodalan usaha di lingkungan pesantren," kata da.

Pemerintah juga membangun lebih dari seribu balai latihan kerja untuk mengembangkan keterampilan para santri.

Sementara itu, Ketua Lembaga RMI-PBNU Abdul Ghofar Rozin mengatakan perayaan Hari Santri 2021 merupakan momentum untuk mendorong santri-santri agar bisa tergerak dan bangun secara akademis dan intelektual.

Pria yang akrab disapa Gus Rozin itu menyadari jika selama ini pihaknya lebih fokus pada doa bersama karena situasi pandemi masih mencekam. Namun, pada tahun ini diharapkan para santri bisa tergugah secara akademis.

“Doa tetap kami panjatkan, tetapi ditambah dengan petuah dari Bapak Wapres, Bapak Menag, dan segenap narasumber biar nanti bisa menyikut para santri agar semangat untuk belajar, semangat untuk menasional, dan menginternasional,” jelasnya.

Dia juga mengharapkan melalui webinar internasional ini bisa mempertemukan diaspora santri. “Harapannya, dengan ini para santri bisa mendapatkan inspirasi untuk lebih semangat lagi belajar,” ungkap Gus Rozin.

Webinar Internasional dalam rangka Peringatan Hari Santri 2021 ini diadakan oleh RMI-PBNU selama dua hari, Rabu (20/10) dan Kamis (21/10). Tema yang diambil ialah Santri Membangun Negeri: Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi.

Pada hari ini, Abdul Ghofar Rozin membuka dengan opening speech, KH Ma'ruf Amin berbicara sebagai keynote speaker, sementara Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan selaku ministerial address.

Webinar yang dimoderatori oleh Ali Munhanif ini diisi oleh pembicara di antaranya Ahmad Sholahuddin Kafrawi (Hobart and William Smith Colleges, Rois Syuriah PCI NU Amerika Serikat), Eva Fachrunnisa (Dosen Kajian Islam dan Asia, PCI NU Australia), KH Abdul Ghofur Maimoen (Pengasuh Pesantren Al-Anwar, Rembang), dan Nadhirsyah Husein.

Sementara Kamis (21/10) mendatang webinar diisi Nadiem Anwar Makarim, Sumanto Al-Qurtubi, Miftakhul Huda, Sidrotun Naim, M Rodlin Billah, dan Novi Basuki. (tan/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler