2 Pesan Penting Gus Muhaimin untuk Santri, Dua-duanya Sebuah Keharusan

Rabu, 20 Oktober 2021 – 16:06 WIB
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mendorong santri untuk menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai maupun ajaran Islam Rahmatan Lil 'Alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.

Menurutnya, santri tidak semuanya adalah sosok yang mondok di pesantren dalam waktu tertentu.

BACA JUGA: Peringati Maulid Nabi, Gus Muhaimin Ajak Kuatkan Barisan

Label santri disebutnya bisa saja disematkan kepada siapapun selama dia mencintai ulama, kiai, dan mau menjalankan tradisi Ahlussunnah Wal Jama'ah.

“Pokoknya yang cinta ulama, cinta kiai, melaksanakan ajaran Aswaja minimal mauludan, insyaallah bisa kita sebut santri. Apalagi kalau bulan maulid muludannya 10 kali, nah itu lebih santri lagi,” kelakar Gus Muhaimin saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di kediaman Pengasuh Ponpes Al Madina Gunungpati Semarang, Habib Umar Muthahar, Rabu (20/10).

BACA JUGA: Kasus Santri Tewas Dikeroyok Senior di Ponpes Sidoarjo, Kemenag Bereaksi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengajak kaum santri untuk terus tumbuh menjadi generasi membanggakan untuk Indonesia.

Gus Muhaimin mengatakan tubuh, tenaga dan buah karya para santri, diabdikan khusus untuk Indonesia.

BACA JUGA: Kasus Tewasnya Santri di Ponpes Sidoarjo Tak Dirilis, Begini Penjelasan Polisi

“Semakin maju santri Indonesia, maka semakin maju bangsa Indonesia. Semakin maju Ahlussunnah Wal Jama'ah, maka insyaallah Indonesia juga akan semakin maju di masa akan datang,” tutur Gus Muhaimin.

Dia berharap, santri dan pesantren dapat terus dan terus menjadi kekuatan besar bagi negara, sumber inspirasi sekaligus salah satu sumber kehidupan bagi bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, Gus Muhaimin menyampaikan dua pesan penting untuk santri.

Pertama, santri harus menjadi penopang kekuatan ekonomi baru.

“Kenapa? Karena sekarang ini semua rontok. Dan peran santri sangat dibutuhkan saat ini,” tukasnya.

Kedua, lanjut Gus Muhaimin, santri harus melek teknologi.

Dia mencontohkan Habib Umar Muthahar dan KH Yusuf Chudlory yang mampu menjadikan teknologi sebagai media dakwah sehingga mampu menembus banyak kalangan secara lebih luas.

“Teknologi ini penting, kenapa? Pola hidup masyarakat telah berubah, cara kerja berubah, hubungan produsen dengan konsumen juga berubah,” ujar Gus Muhaimin.

Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Habib Umar Muthahar, Rois Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua PWNU Jateng KH Muzammil, serta sejumlah kiai dan habib di wilayah Semarang.

Hadir juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Syamsurijal, serta Pengasuh Ponpes API Tegalrejo Jateng KH Yusuf Chudlory beserta jajaran. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara DPW NasDem Jatim Memeriahkan Hari Santri 2021


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler