Harimau Mulai Serang Ternak Warga

Akibat Hutan di Lereng Merapi Ludes Terbakar

Jumat, 26 November 2010 – 08:18 WIB

KLATEN - Belum hilang rasa trauma terhadap gempuran erupsi Merapi, kini warga lereng Merapi dihantui serangan binatang buasBinatang tersebut memangsa ternak milik warga karena habitat mereka di hutan sekitar Merapi sudah musnah terbakar akibat erupsi.

"Yang pasti jenis harimau

BACA JUGA: Komplotan Penjarah Beraksi di Kampung Mati

Jumlahnya dua ekor, induk dan anaknya," ujar Karyana (42), warga Dukuh Purwosari, Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Klaten, Kamis (25/11)
Ia mengungkapkan, warga mulai ketakutan sejak tiga hari kemarin, karena sejumlah ternak dan hewan peliharaan mereka tiba-tiba raib

BACA JUGA: Sementara, RE Nainggolan Plt Sekda

Apalagi, ada indikasi bahwa ternak mereka dimangsa binatang buas.  "Ada jejak kaki kuku harimau
Kira-kira tinggi harimau  satu meter,"  imbuh Karyana, kemarin

BACA JUGA: Jabatan 19 Kadis TTS Dikembalikan



Laporan yang diterimanya, hanya jenis ternak berukuran kecil hingga sedang yang dimangsaBelakangan, sisa-sisa tubuh ternak ditemukan dengan kondisi yang telah tercabik-cabik

"Hanya menyisakan kepala kambing dan kulitnya saja," jelasnyaKarenanya, warga kian yakin bahwa raibnya ternak mereka gara-gara dimangsa hewan buasSepengetahuan dia, warga telah mengadukannya ke Pemdes setempat, antara lain kehilangan anjing peliharaan, ayam, hingga kambing

Kejadian itu menurutnya baru pertama kali terjadi di desanya yang berjarak 13 kilometer dari puncak MerapiDengan rusaknya hutan-hutan karena Merapi meletus, ia menduga habitat binatang buas di dalamnya rusakAkibatnya, satwa di sana bermigrasi ke lokasi yang menyediakan makanan.

Agar tidak makin merisaukan warga, pihaknya berencana mengadakan ronda setiap malamWarga, kata dia, tidak akan segan-segan membunuh hewan tersebut"Kita sudah berkoordinasi dengan aparat TNIPetugas juga sudah menyiapkan peluru bius, dan warga pasti akan membunuh harimau itu jika langsung tertangkap karena sangat meresahkan," imbuhnya

Terpisah Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Tri Prasetyo memastikan hewan buas tersebut berjenis macan kumbang (panthera pardus)Hewan itu biasanya bergerak secara berpasangan antara induk dan anaknya.  Menurut catatan Balai TNGM, populasi macan kumbang terus menurunHingga tahun 2010, jumlahnya tidak lebih dari 4-5 pasang"Hutan-hutan penyangga TNGM dan di lereng Merapi merupakan habitat hewan-hewan yang dilindungiPopulasinya terus menurun karena aktivitas Merapi," jelasnya kemarin.

Pihaknya sendiri menerima berbagai laporan serangan binatang buas, menyusul ludesnya hutan-hutan tersebut oleh wedhus gembel"Selain di Klaten, laporan itu juga kami terima dari Kecamatan Turi, SlemanPolanya serupa dan diduga dilakukan oleh macan kumbang," terangnya.Pihaknya memprediksi, hewan-hewan bermigrasi ke lokasi lain yang memiliki ekosistem serupa"Bisa juga ke Merbabu," imbuhnya.

Balai TNGM mengimbau warga agar tidak gegabah dalam memperlakukan hewan yang tertangkapJika tidak mendesak, pembunuhan atas hewan langka tidak dibenarkan"Ditangkap saja dan dilaporkan ke TNGM atau ke Balai Konservasi SDAKami juga akanmengirimkan petugas untuk mengatasi jika diperlukan," katanya.(jko)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Ponsel Ketakutan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler