jpnn.com - PESISIR BARAT - Seekor harimau Sumatra (panthera tigris Sumatrae) memangsa sapi ternak milik warga di Pekon (Desa) Way Basoh, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Kasi Humas Polres Pesisir Barat Ipda Kasiyono membenarkan pihaknya mendapatkan laporan terkait adanya seekor sapi milik warga yang menjadi mangsa harimau.
BACA JUGA: Harimau Sumatra Memangsa Seekor Sapi di Aceh Timur
"Iya benar, kejadiannya malam tadi. Ada sapi milik warga yang dimangsa harimau Sumatra yang berkeliaran di wilayah Pesisir Barat," kata dia saat dihubungi dari Lampung Selatan, Rabu (18/12).
Dia mengatakan pihaknya merespons cepat kejadian itu dengan menggelar rapat bersama Tim Satgas Gabungan Penanganan Satwa Liar.
BACA JUGA: Harimau Sumatra Terekam CCTV Berkeliaran di Halaman Masjid Alisma Alius
Hal tersebut dilakukan untuk membahas langkah strategis terkait ancaman harimau Sumatra yang kembali meresahkan masyarakat.
"Rapat yang berlangsung di Balai Pekon Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat ini berfokus pada penambahan dan pemindahan jebak harimau ke lokasi baru di Way Basoh, wilayah yang menjadi titik terbaru konflik manusia dan satwa liar," katanya.
BACA JUGA: Warga Tewas Diterkam Harimau di Lampung Barat
Menurut dia, keputusan tersebut diambil menyusul insiden harimau yang menyerang seekor sapi milik warga di Way Basoh.Dia menerangkan peristiwa tersebut meningkatkan kecemasan masyarakat, terutama bagi warga yang tinggal dan berkebun di sekitar kawasan itu.
"Sebagai langkah antisipasi, tim memutuskan untuk memindahkan kandang jebak ke lokasi strategis guna menangkap harimau tanpa membahayakan masyarakat atau satwa lainnya," ucapnya.
Pihaknya terus memberikan edukasi kepada warga untuk mengurangi aktivitas di area rawan.
Warga diminta untuk tidak melintasi lokasi pemasangan jebak dan menghentikan kegiatan berkebun setelah pukul 16.00 WIB untuk menghindari kontak langsung dengan harimau Sumatra.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mematuhi arahan dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar tempat tinggal. Penanganan ini harus berjalan dengan hati-hati agar tidak membahayakan satwa yang dilindungi maupun masyarakat," kata Kasiyono. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi