Hariyanto Chung Bantu UMKM Naik Kelas dengan Strategi GACF

Selasa, 23 Mei 2023 – 15:40 WIB
Hariyanto Chung Bantu UMKM Naik Kelas dengan Strategi GACF. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi internet marketer Hariyanto Chung melihat perubahan dunia digital Indonesia sangat cepat berkembang dan terus mengalami perubahan, terutama di era 5.0.

Perubahan tersebut mendorongnya untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pebisnis yang memanfaatkan internet sebagai sarana penjualan.

BACA JUGA: TikTok Rilis Fitur Iklan di Konten Premium, Bagi Hasil 50 Persen

Pemilik agensi digital marketing, khususnya Google Ads ini proaktif dalam membagikan berbagai ilmu marketing serta pengajaran mengenai dunia internet marketing.

Awalnya, dia membuat konten Instagram untuk agensi yang didirikan sejak akhir 2018. Kemudian, dia mulai gencar memberikan edukasi melalui media sosial.

BACA JUGA: Instagram Merilis 2 Fitur Baru Untuk Menarik Lebih Banyak Iklan

"Sudah enggak ada alasan susah buat bantu orang yang mau terjun ke dunia internet marketing," kata Hariyanto Chung, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tidak hanya lewat Instagram, Hariyanto Chung juga membentuk komunitas bagi pebisnis serta advertiser Google Ads. Saat ini sudah ada 2.838 anggota di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: TikTok Menghadirkan Mesin Pencari Layaknya Google

Komunitas Google Ads Cuan Formula (GACF)  dibentuk dengan tujuan sebagai tempat sharing ilmu, dan juga saling bantu dalam meningkatkan bisnis level UMKM.

"Platform iklan raksasa seperti Google Ads masih bisa menghasilkan traffic yang cukup baik bagi berbagai lini bisnis di level UMKM," tuturnya.

Meski demikian, kata dia, pengiklan Google Ads di Indonesia sedikit tertinggal dibandingkan pengiklan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat.

Di sana para advertiser lebih aktif dalam mencari data konsumen melalui form order, sedangkan di sini hampir mayoritas pengiklan Google Ads lebih menggemari pemesanan dan transaksi melalui pesan personal melalui whatsapp.

Hal inilah yang menjadi poin penting bagi Hariyanto Chung untuk mengedukasi mengenai bahaya kebocoran funnel marketing yang masih sering disepelekan.

"Saya berharap bisa terus memberikan update skills yang disesuaikan dengan market pasar di Indonesia," jelasnya.

Dia merasa keahlian terpenting yang saat ini harus terus dipelajari adalah marketing itu sendiri, bagaimana mengaitkan sebuah isu tertentu menjadi sebuah headline marketing menarik. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler