Harlah ke-22 PKB, Gus AMI Titip Pesan Buat Nadiem Makarim

Jumat, 24 Juli 2020 – 07:26 WIB
Suasana tasyakuran harlah ke-22 PKB. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengenai Program Organisasi Penggerak (POP).

Gus AMI mengatakan, mundurnya pihak Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai mitra menandakan ada masalah pada program tersebut.

BACA JUGA: Muhammadiyah dan NU Mundur dari POP Kemendikbud, Wakil Sekjen FSGI Bilang Begini

Gus AMI meminta Nadiem tidak melupakan sejarah peran NU dan Muhammadiyah dalam pendidikan. Ia berharap Nadiem turut melibatkan NU serta Muhammadiyah dalam program di bidang pendidikan.

"Jadi apa pun kebijakannya jangan sampai tidak melibatkan NU dan Muhammadiyah," kata Gus AMI dalam pidato politik Harlah ke-22 PKB, Kamis (23/7) malam.

BACA JUGA: Gus AMI Minta New Normal Diterapkan dengan Superketat, Ada Sanksi Tegas


Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar berpidato saat harlah ke-22 partainya. Foto: Ricardo/JPNN

Gus AMI mendapat kabar dari Ketua Komisi X, yang merupakan anggota Fraksi PKB Syaiful Huda, bahwa Kemendikbud akan mengevaluasi APBN pendampingan yang sifatnya subsidi dari Program Organisasi Penggerak (POP).

BACA JUGA: Fraksi PKB DPR Konsisten Kawal Agenda Aksi Melayani Indonesia

"Karena itu alhamdulillah ada perubahan, saya dikabari Pak Huda dari semula APBN untuk pendampingan penggerak organisasi pendidikan yang sifatnya subsidi itu akhirnya dievaluasi," ucapnya.

Gus AMI juga mengingatkan Nadiem, agar pihak yang kuat tidak perlu dibantu APBN.

"Yang kuat tidak usah dibantu APBN, bantulah yang lemah melalui APBN. Bukan yang kuat yang dibantu APBN," tuturnya..

Mengenai pendidikan, Gus AMI mengatakan perguruan tinggi swasta perlu bantuan.

Begitu juga ada masalah keterbatasan infrastruktur dan sarana dan prasarana pendidikan.

Dia mengaku sejak awal sesungguhnya mendukung langkah Presiden Joko Widodo mengangkat mantan bos Gojek itu sebagai Mendikbud.

Gus AMI menyebut Nadiem memiliki cara pikir berorientasi masa depan yang tidak normatif, efektif dan responsif terhadap kemajuan.

Namun, Gus AMI mengingatkan kembali Nadiem supaya melibatkan NU dan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan.

"Namun, dukungan itu penuh tanpa garansi kepada Pak Nadiem, tetapi jangan pernah tidak melibatkan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Karena sebelum republik ini hadir. NU dan Muhammadiyah telah berkiprah banyak mencerdaskan kehidupan bangsa," pungkasnya. (*/adk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Gus AMI   PKB   Muhammadiyah   NU   Nadiem Makarim  

Terpopuler