Gus AMI Minta New Normal Diterapkan dengan Superketat, Ada Sanksi Tegas

Jumat, 29 Mei 2020 – 14:37 WIB
Abdul Muhaimin Iskandar. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Pengawas Covid-19 DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus AMI meminta Presiden Jokowi menerapkan tatanan kehidupan New Normal dengan sangat ketat.

Gus AMI meyakini, rencana Jokowi menerapkan New Normal, hidup berdampingan dengan wabah Covid-19, bukan tanpa alasan.

BACA JUGA: 5 Skenario Sekolah di Masa New Normal, Nomor 4 Humanistis Banget

Salah satunya resesi ekonomi, serta menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja massal.

Pemerintah optimistis tatanan kehidupan normal baru dan bergulirnya kegiatan ekonomi bisa menyelamatkan ekonomi RI dari resesi. Pelaksanaanya pun dibuat secara ketat.

BACA JUGA: Bulan Depan, Rumah Ibadah Boleh Dibuka, Pasar Juga

"Kalau perlu setiap pelanggaran dijatuhi sanksi tegas. Sebab masih banyaknya masyarakat yang tidak mengindahkan upaya pencegahan baik di tempat-tempat umum atau tempat lainnya," tutur Gus AMI.

Menurutnya, mau tidak mau kehidupan memang harus beradaptasi dengan wabah Covid-19.

BACA JUGA: New Normal, Dokter Timnas Usulkan Konsep Protokol Kesehatan

"Namun, upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat wajib dilakukan secara optimal," katanya, Jumat (29/5).

Wakil Ketua DPR RI bidang Kesejahteraan Masyarakat itu berkata, penerapan tatanan kehidupan new normal tetap berpedoman pada data pandemi di setiap daerah, dengan acuan angka reproduksi efektif harus di bawah 1 dan berdasarkan indikator penularan berdasarkan angka reproduksi dasar wabah (R0).

Dia menambahkan, perilaku masyarakat menggunakan masker dan sering cuci tangan meningkat. Layanan kesehatan siap, lengkap dengan alat pelindung diri (APD) cukup dan ventilator yang tersedia di ICU.

"Dengan begitu, pemerintah dapat menekan angka penularan lebih cepat dan efektif. Selain itu tidak ditemukannya kasus baru yang jumlahnya skala besar," ujar Gus AMI.

Dia meminta pemerintah mempersiapkan masyarakat agar dapat memasuki tata hidup baru dengan cara melakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan secara masif.

Program edukasi dan sosialisasi yang masif kepada masyarakat dan institusi dilakukan selama tiga minggu.

"Pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap upaya pencegahan Covid-19 sangat vital. Kontribusi perubahan perilaku masyarakat dalam pengendalian Covid-19 menjadi kunci utama berjalannya kehidupan new normal," tuturnya.

Menurut Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, awal penerapan tanatan kehidupan new normal perlu keterlibatan personel TNI-Polri untuk menjaga tempat umum dan pusat keramaian.

"Keterlibatan personel TNI-Polri untuk memastikan bahwa masyarakat menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus Corona," ucap Gus AMI. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler