Harta Anggota Dewas KPK: Harjono Paling Kaya, Artidjo Termiskin

Jumat, 20 Desember 2019 – 19:54 WIB
Lima anggota Dewas KPK 2019-2023 yaitu Syamsuddin Haris, Artidjo Alkostar, Albertina Ho, Harjono dan Tumpak Hatorangan di Istana Negara Jakarta, Jumat (20/12). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mayoritas Dewan Pengawas Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK), pernah mengajukan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Kecuali Syamsuddin Haris yang berlatar belakang akademisi, sehingga tidak pernah melaporkan LHKPN.

Sementara itu, Tumpak Hatorangan Panggabean, Artidjo Alkostar, Albertina Ho dan Harjono pernah di bidang yudikatif sehingga wajib melaporkan LHKPN.

BACA JUGA: ICW Tetap Anggap Dewas Hanya untuk Menghancurkan KPK

Berdasarkan catatan LHKPN, Harjono memiliki harta paling banyak, yaitu Rp 13,8 miliar. Sedangkan harta kekayaan terkecil adalah Artidjo Alkostar, yaitu Rp Rp 181.996.576.

Adapun Albertina Ho Rp 1.179.725.534 dan Tumpak Hatorangan Panggabean Rp 9.973.035.895. (tan/jpnn)

BACA JUGA: Profil Tumpak Panggabean, Lulusan Untan Pontianak yang Jadi Ketua Dewas KPK

Berikut harta keempat Dewas KPK berdasarkan LKHPN:

1. Tumpak Hatorangan

BACA JUGA: Ini 5 Anggota Dewas KPK 2019-2023 Pilihan Jokowi

Mantan komisioner KPK itu tercatat memiliki harta dengan total Rp 9.973.035.895, dengan kapasitasnya selaku Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II). Tumpak Hatorangan melaporkan hartanya pada 10 Maret 2019.

Dia tercatat memiliki tanah dan bangunan di Jakarta dengan hasil sendiri di Jakarta senilai Rp 3 miliar.

Tumpak juga memiliki alat transportasi dan mesin dengan total Rp 500 juta berupa Pajero Sport. Harta bergerak lainnya sebesar Rp 203.800.000, kas dan setara kas Rp 6.269.235.895, sehingga total hartanya berjumlah Rp 9.973.035.895.

2. Artidjo Alkostar

Dalam LHKPN, Artidjo tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp 181.996.576 yang dilaporkan pada 29 Maret 2018, dengan kapasitasnya selaku ketua kamar pidana Mahkamah Agung.

Artidjo yang telah pensiun sebagai hakim agung tercatat memiliki tanah dan bangunan dengan total Rp 76.960.000 yang terletak di Sleman dengan hasil sendiri.

Adapun alat transportasi dan mesin berupa motor Honda Astrea dan mobil Chevrolet dengan total seluruhnya senilai Rp41 juta.

Dalam LHKPN, dia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 4 juta, kas dan setara kas Rp 60.036.576, sehingga secara keseluruhan berjumlah Rp 181.996.576.

3. Harjono

Harjono tercatat di LHKPN memiliki harta senilai Rp 13.815.400.000. Hartanya terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak. Dia melaporkan hartanya pada 23 Februari saat awal menjabat sebagai Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Tanah dan bangunan yang dimilikinya senilai Rp 6,3 miliar, yang tersebar di Surabaya, Nganjuk, Sidoarjo, dan Bantul. Dia juga tercatat mempunyai alat transportasi dan mesin senilai Rp 433 juta yang terdiri dari mobil Honda Jeep, honda minibus dan Toyota.

Adapun harta bergerak lainnya berjumlah Rp 75 juta, kas dan setara kas Rp 7.007.400.000 sehingga secara keseluruhan hartanya tercatat senilai Rp 13.815.400.000.

4. Albertina Ho

Albertina melaporkan hartanya pada 4 April 2019 dengan kapasitasnya selaku hakim tinggi pengadilan tinggi Medan. Dalam laporannya, dia tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp 1.179.725.534 yang terdiri dari tanah dan bangunan di Sleman, Tangerang dan Yogkarta dengan total seluruhnya mencapai Rp 1.009.699.050.

Kemudian, alat transportasi dan mesin senilai Rp 171.500.000 berupa motor Honda Grand, mobil Nissan Livina, dan Toyota Avanza.

Harta bergerak lainnya tercatat Rp 4.155.000 serta kas dan setara kas Rp 894.371.484. Secara keselurhan, dia mempunyai harta sebesar Rp 2.079.725.534. Namun, dia juga tercatat memiliki utang Rp 900 juta, sehingga hartanya kini tercatat senilai Rp 1.179.725.534.

Artidjo Alkostar : Saya tak Boleh Egoistis


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler