Haruna: Madura United Pengin Kompetisi Liga 1 2020 tidak Dilanjutkan

Rabu, 27 Mei 2020 – 20:04 WIB
Manajer Madura United, Haruna Soemitro saat ditemui sebelum drawing Piala Presiden di Kawasan Tebet, Selasa (21/2). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, MADURA - Manajer Madura United Haruna Soemitro menegaskan kembali sikap timnya terkait kelanjutan kompetisi.

Tim berjuluk Laskar Sapeh Kerrab itu menyampaikan apresiasi ke PSSI dan memilih untuk tidak melanjutkan kompetisinya.

BACA JUGA: Manajer Madura United Dukung Sikap Tiga Jajaran Direksi PT LIB

"Madura nggak pengin (lanjut), nggak lah, kenapa kok nggak? ya nanti ribet semua," katanya, saat dihubungi Rabu (27/5) sore.

Dia mengkhawatirkan, ke depan ternyata ada kasus COVID-19 yang terkena ke pemain.

BACA JUGA: Dua Pria dan Satu Wanita Digerebek Tengah Berbuat Terlarang di Sebuah Warung

Kemudian, karena kasus itu maka otomatis kompetisi dihentikan.

Lantas, saat berhenti statusnya bagaimana, apa yang menjadi kewajiban klub dan apa yang menjadi haknya.

BACA JUGA: Nugroho Babak Belur Dihajar Massa Jadi Kayak Begini, Coba Lihat Tampangnya

"Kalau lanjut, kemudian ada kejadian kena salah satu pelaku atau pemain, pasti berhenti. Kalau berhenti statusnya gimana? sementara orang sudah bekerja, statusnya itu bagaimana kalau berhenti, harus dipastikan, lebih baik berhenti total, daripada bersasumsi-asumsi," tegasnya.

Haruna juga mempertanyakan apabila ada kompetisi pengganti, nanti even itu masuknya sebagai even resmi atau hanya sekelas pertandingan antar kampung (tarkam).

"Ini juga hrus jelas, apakah kompetisi itu nanti jadi tarkam, atau kompetisi resmi, kalau hanya mengisi kekosongan, lebih baik tidak karena risiko," tandasnya.

Untuk itu, Madura United menyarankan kepada PSSI agar memastikan apakah yang menjadi prioritas dari induk sepak bola olahraga Indonesia tersebut.

BACA JUGA: Bripka HI Bikin Malu Korps Bhayangkara, Kapolda Minta Maaf kepada Masyarakat

"Prioritasnya apa, keselamatan atau kesehatan, atau cari hiburan terus bikin turnamen, itu untuk apa?," pungkas Haruna. (dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler