jpnn.com, PANGANDARAN - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot S Hidayat meminta kader-kader partainya yang menjadi saksi di Pemilu 2019 untuk kritis dan berani. Menurutnya, saksi PDIP untuk pemilihan presiden (pilpres) dan pemilu legislatif (pileg) harus berani protes ketika menemukan kejanggalan.
Berbicara pada Rapat Konsolidasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/11), Djarot menyatakan, saksi untuk Pemilu 2019 harus disiapkan secara matang. Menurutnya, saksi ikut menentukan kemenangan.
BACA JUGA: Jabar Harus Dikuasai, Yakinkan Publik Bahwa Jokowi Itu Baik
“Karena di situlah pertarungannya. Kecurangannya pada saat penghitungan suara, jadi harus siapkan saksi,” ujarnya di hadapan ratusan kader PDIP Pangandaran.
Mantan gubernur DKI itu menambahkan, PDIP akan secara khusus merekrut saksi untuk Pemilu 2019 dan menggemblengnya. “Saya suka kalau ada saksi yang bawel, cerewet begitu. Bukan saksi yang ketika perhitungan tidur,” tegasnya.
BACA JUGA: Nama Belum Masuk DPT? Segera Lapor ke PPS
Djarot berada di Pangandaran bersama Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang sedang memimpin Safari Politik Kebangsaan II. Kegiatan itu menyusuri wilayah selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Lebih lanjut Djarot mengatakan, saksi saat Pemilu 2019 akan bekerja ekstra dan membutuhkan fisik prima. Sebab, saksi akan bertugas mulai pukul 07.00, hingga pukul 01.00 dini hari keesokan harinya.
BACA JUGA: Silakan Bikin Bendera Partai Apa Saja, tapi Tetap Pilih PDIP
Djarot pun mewanti-wanti saksi dari PDIP tidak mudah terpengaruh. Misalnya ketika penghitungan surat suara pilpres sudah selesai pukul 17.00, saksi tetap harus fokus demi surat suara pileg.
“Saksi bukan hanya mengawal suara Joko Widodo - Kiai Ma’ruf Amin, tapi juga harus mengamankan suara PDI Perjuangan. Saksi di TPS harus tetap fokus terus mengawal suara DPR dan DPRD, jangan mudah terpengaruh,” tegasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahtiar Beber Dukungan Pemerintah Demi Suksesnya Pemilu 2019
Redaktur : Tim Redaksi