jpnn.com, BANDUNG - Duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) menyatakan komitmennya untuk mencegah dan menekan praktik korupsi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Bahkan, duet yang dikenal dengan sebutan Hasanah itu sudah memiliki program Molototcom demi memperbaiki kualitas layanan publik.
Hasanuddin mengatakan, Molototcom merupakan tawarannya untuk membangun layanan publik secara online demi mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih. Layanan yang mengedepankan transparansi itu juga untuk mengawasi kinerja pemerintahan agar layanan publik tidak diwarnai rasuah.
BACA JUGA: Prabowo atau Gatot, PDIP Tak Akan Remehkan Penantang Jokowi
"Di era digital saat ini, pengawasan akan kami lakukan secara digital melalui Molototcom,” ujar Hasanuddin usai mengikuti Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Pasangan Calon Kepala Daerah se-Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (17/4).
Mantan tentara dengan pangkat terakhir mayor jenderal itu menambahkan, masyarakat butuh layanan cepat dan jauh dari patgulipat. “Molototcom hadir untuk melayani keluhan rakyat dengan solusi cepat dan kita bisa tahu mana aparatur yang kerja dan tidak," tuturnya.
BACA JUGA: Keteladanan Pemimpin Kunci Utama Pencegahan Korupsi
Kegiatan Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Pasangan Calon Kepala Daerah se-Jawa Barat itu juga dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Menurut Tjahjo, calon pemimpin harus menunjukkan sikap jujur kepada masyarakat yang mendambakan kemajuan.
"Melalui forum ini, semua calon Kepala daerah harus memahami area rawan korupsi, apa pun gerak dan langkahnya diikuti oleh masyarakat, KPK, kepolisian, Kejaksaan. Jangan sampai tercoreng," ujar Tjahjo.
BACA JUGA: Anies Bangun Kampung Akuarium, PDIP Pertanyakan Payung Hukum
Sedangkan Basaria mengatakan, pembekalan itu dimaksudkan agar setiap calon memahami area-area korupsi. Tujuannya agar calon kepala daerah yang kelak memimpin tidak melanggar hukum demi memperkaya diri ataupun pihak lain.
"Petahana biasanya meminta iuran kepada kepala dinasnya, calon baru dengan memberikan janji-janji. Kalau sudah terpilih jangan sampai masuk kedalam grup tersebut, " jelasnya.(nif/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang Emil Diminta Lanjutkan Generasi Para Ulama
Redaktur : Tim Redaksi