JAKARTA - Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo yang menjadi penasehat Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo semakin lantang mengkritik kubu SBY-BoedionoHashim mengingatkan bahwa konsep Boediono tentang swastanisasi BUMN sangat berbahaya karena akan memuluskan pengambilalihan aset berharga ke pihak asing.
Hal itu disampaikan Hashim dalam dua kesempatan berbeda di hari yang sama
BACA JUGA: Prabowo Disambut Ribuan Santri Cirebon
Pertama, kritikan Hashim itu disampaikan saat deklarasi dukungan untuk Mega-Prabowo dari Relawan Pembela Ibu Pertiwi di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (20/6) siangDalam kesempatan itu Hashim mengatakan, pernyataan Cawapres Budiono yang tetap akan meneruskan kebijakan penjualan aset negara ke pihak asing lantaran pengelolaannya selama ini tidak efisien dan tidak transparan sangat tidak masuk akal
BACA JUGA: Pemuda Demokrat Dukung Mega-Prabowo
Hashim mengutip pernyataan Boediono di depan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Jum’at (19/6)
BACA JUGA: Capres Jangan Terjebak Saling Klaim
"Swastanisasi itu artinya ya privastiasi aset-aset negara," ujar HashimLebih lanjut dikatakannya, jika hanya karena salah kelola ataupun kurang transparannya pengelolaan maka tetap tidak selayaknya BUMN diobral ke asingHashim justru menyerankan yang diganti pengelolanya"Kalau tidak mampu mengelola dengan baik, efisien, dan transparan, ya pemerintahannya yang harus digantiBukan malah aset-aset BUMN yang dijual ke asing," cetus Hashim yang disambut tepuk tangan simpatisan Mega-Prabowo.
Adik kandung Prabowo ini juga mengkritik kebiasaan para pejabat yang memang kurang merasa memiliki terhadap BUMN yang adaHashim mencontohkan, pejabat pemerintah lebih suka menaiki Singapore Airlines ketimbang Garuda yang nyata-nyata milik neggeri sendiri"Kalau saya naik Singapore Airlines, isinya sering banyak pejabat IndonesiaPadahal Garuda punya rute yang sama," ungkapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Lobi Agar TKI Bisa Nyontreng
Redaktur : Tim Redaksi