Hashim Tersinggung Pernyataan Migrant Care soal Prabowo

Tepis Anggapan Bantu TKI Terpidana Mati demi Pencitraan

Kamis, 19 September 2013 – 00:44 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa isu perdagangan manusia telah lama menjadi perhatian partainya. Terutama berkaitan dengan warga negara Indonesia yang dijual ke luar negeri untuk dijadikan pekerja kasar atau pekerja seks komersial (PSK).

Hal ini disampaikan Hashim terkait pernyataan Direktur Migrant Care, Anis Hidayah beberapa waktu lalu. Anis menyebut langkah Ketua Wanbin Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan bantuan kepada TKI yang terancam hukuman mati di Mayalsia, Wilfrida Soik, tak lebih dari sekadar pencitraan politik.

BACA JUGA: Kada tak Bisa Lagi Seenaknya Lakukan Mutasi

Namun, Hashim yang juga adik kandung Prabowo itu menepis tudingan Migrant Care. "Berbagai kegiatan melawan perdagangan manusia dan pendampingan mengatasi masalah hukum yang timbul di tengah-tengah Ketenagakerjaan Indonesia sudah lama menjadi aktivitas Partai Gerindra, Prabowo dan Keluarga Djojohadikusumo," ujar Hashim dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Rabu (18/9).

Hashim pun mencontohkan pendampingan dan pemulangan 300 TKI dari Jordania pada Januari 2012 lalu. Menurutnya, Prabowo memegang peranan penting dalam mensukseskan pemulangan itu. Selain itu, lanjut Hashim, Partai Gerindra cabang Malaysia pada awal tahun ini juga telah ikut mendampingi pemulangan 300 TKI dari Malaysia.

BACA JUGA: Tersangka Penyuap Wa Ode Mangkir dari Panggilan KPK

"Saat ini Partai Gerindra adalah satu-satunya partai yang memberi perhatian khusus mengenai upaya melawan perdagangan manusia, dengan melakukan upaya aktif membangun kesadaran publik mengenai isu perdagangan manusia dan masalah di sekitarnya," tuturnya.

Hashim menambahkan, langkah Prabowo turun langsung membela Wilfrida merupakan reaksi atas minimnya perhatian pemerintah. Prabowo menilai selama ini pemerintah tidak terlihat serius membantu TKI asal Belu, NTT itu.

BACA JUGA: Mahasiswa Jerman Tuntut Lima Hal kepada Foke

Karenanya, Hashim merasa tersinggung atas pernyataan Anis. Ia kembali menegaskan, pernyataan tersebut sama sekali tidak berdasarkan kebenaran dan kenyataan. Untuk itu, ia mengimbau semua pihak untuk selalu waspada, dan tidak menjadikan masalah kemanusiaan menjadi obyek politik belaka.

"Sudah saatnya ketika bangsa ini menghadapi berbagai persoalan besar menyangkut masalah-masalah kemanusiaan, justru harus saling mendukung untuk peduli terhadap sesama warga Indonesia di manapun dia berada," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wilfrida Soik dituduh membunuh majikannya di Malaysia, Yeap Seok Pen. Wilfrida yang masih di bawah umur berada di Malaysia  diduga karena menjadi korban perdagangan manusia.

Setelah mendengar kisah Wilfrida dari masyarakat NTT, Prabowo segera beranjak ke Malaysia, Jumat (13/9) lalu. Ia merasa mampu membebaskan Wilfrida karena memiliki koneksi yang luas di kalangan elit pemerintahan Malaysia. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Buka Peluang Tersangka Baru Korupsi UI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler