JAKARTA - Hasil audit forensik terhadap aliran dana bailout Bank Century, rencananya akan diserahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke DPR RI, Jumat (23/12) besokNamun inisiator angket Pansus Century, M Misbakhun, justru pesimis dengan hasil audit forensik oleh lembaga negara pimpinan Hadi Poernomo itu.
Misbakhun mensinyalir ada kejanggalan dalam proses audit forensik
BACA JUGA: Instansi Resmi Jangan Hanya Beritakan Seremoni
Mantan anggota DPR dari Fraksi PKS itu mengaku mendapat pengakuan dari mantan pemilik Century, Robert Tantular, yang ternyata hanya ditanya soal aliran dana tahun 2008 dan sebelumnyaBACA JUGA: Ke Cirebon, Anas Merasa Nonton Gambus di Kairo
"Kenapa BPK tidak fokus saja di periode 2008 dan 2009, ke mana aliran dana bailout itu mengalir? Mengapa BPK berkutat pada keadaan sebelum bailout?" kata Misbakhun saat dihubungi JPNN, Kamis (22/12)
Kejanggalan lain yang disodorkan Misbakhun adalah tidak adanya validasi oleh BPK terhadap sumber data yang diserahkan pihak Bank Mutiara, bank yang sebelumnya bernama Bank Century
BACA JUGA: Kuasa Hukum Pastikan Nunun Sehat
Padahal, katanya, basis data itu pula yang dijadikan acuan dalam audit forensik"BPK juga tidak melakukan upaya konfirmasi kebenaran dan validitasnya atas data yang diperoleh tersebut ke PPATK dan Bank Indonesia," ulasnya.Selain itu Misbakhun juga mengkritisi tenaga auditor yang digunakan untuk melakukan audit forensik"Yang digunakan bukan auditor terbaik dan memiliki kualifikasi spesialis audit forensik," tudingnya
Namun ada hal lain yang membuat Misbakhun merasa lebih waswasYakni intervensi dari penguasa terhadap BPK
"Terlibatnya pusat kekuasaan membuat tekanan politik pada BPK sangat kuatSaya tidak yakin BPK akan kuat menahan tekanan tersebutMereka (BPK) akan memilih bermain aman," tudingnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JAM Datun Diperintahkan Tuntaskan Pencaplokan Tol
Redaktur : Tim Redaksi