jpnn.com, JAKARTA - Hasil penelitian Perpustakaan Nasional menunjukkan, dalam sehari rata-rata orang Indonesia membaca buku kurang dari sejam. Dalam setahun hanya menyelesaikan lima hingga sembilan buku.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menuturkan, berdasarkan penelitian Perpustakaan Nasional pada 2017 itu, frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata hanya tiga hingga empat kali per minggu. Mereka membaca buku per hari rata-rata cuma 30-59 menit.
BACA JUGA: Oka Bantah Tudingan Setya Novanto ke Puan dan Pramono
”Data ini menunjukkan bahwa minat baca masyarakat harus ditingkatkan. Salah satunya dengan memfasilitasi kebutuhan buku masyarakat,” ujar Puan dalam pembukaan rapat koordinasi nasional bidang perputakaan di gedung Perpustakaan Nasional, Senin (26/3) yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang.
Data yang dirilis Perpusnas menunjukan tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia hanya 36,48 atau tergolong rendah. Sesuai dengan pemeringkatan Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan tiap tiga tahun sekali oleh OECD (Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi), Indonesia menempati peringkat 69 dari 76 negara.
BACA JUGA: Psikolog Sebut Novanto Sulit Dipercaya, Begini Analisisnya
Penelitian itu dilakukan pada siswa usia 15 tahun pada 2015 lalu. Dari penelitian tersebut skor membaca siswa juga dibawah rata-rata.
Lebih lanjut, Puan menuturkan megahnya gedung perpustakaan nasional setinggi 24 lantai, dengan koleksi 3,6 juta buku, mestinya ramai pula oleh pengunjung yang membaca buku atau koleksi lain. Dia menyarankan perlunya dibuat program-program yang menarik untuk masyrakat.
BACA JUGA: KPK Belum Bisa Sentuh Puan Maharani, Ini Sebabnya
”Tak bisa hanya dipaksakan membaca, membaca, membaca, namun tanpa kita memberikan fasilitasnya untuk buku-buku tersebut,” ungkap dia. (jun/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Made Oka Tepis Pengakuan Novanto soal Dolar untuk Puan
Redaktur & Reporter : Soetomo