Hasil Rekaman CCTV, Pembobol Mesin ATM Beraksi Pukul 4 Subuh

Senin, 23 Juli 2018 – 03:45 WIB
Ilustrasi ATM. Foto: Indopos/JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Jajaran Polda Sumsel berupaya segera mungkin mengungkap kasus pembobolan mesin ATM BCA di Minimarket Alfamart Jl Sukabangun II, Palembang, Sumsel.

Selain karena kasus ini sudah lama tak terjadi, juga karena uang yang dibawa kabur tergolong banyak, mencapai Rp 320.900.000.

BACA JUGA: Pembobol Mesin ATM BCA di Palembang Nyaris Tabrak Sekuriti

Hingga hari kedua, kemarin (22/7), para pelakunya masih dalam penyelidikan. “Kami belum kantongi identitas pelakunya, saat ini masih diselidiki,” kata Kapolsek Sukarami, Kompol Rivanda melalui Kanit Reskrim Iptu Marwan.

Pihaknya telah melihat rekaman CCTV milik minimarket tempat kejadian. “Tercatat kalau pelaku beraksi sekitar pukul 04.00 WIB,” bebernya. Untuk mendalami aksi kawanan bandit tersebut, jajaran Polsek Sukarami kemarin melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

BACA JUGA: Mesin ATM Dibobol Maling, Pihak BCA Bilang Begini

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memberi perhatian serius terhadap kasus ini. “Harus cepat diungkap. Saat ini para pelaku dalam pengejaran,” katanya.

Tim Jatanras Polda diterjunkan untuk mem-back up personel Polsek Sukarami maupun Satreskrim Polresta Palembang.

BACA JUGA: Bobol Mesin ATM BCA, Kawanan Bandit Gondol Rp 320,9 Juta

“Yah, dengan sendirinya saling mem-back up,” imbuh dia. Kemana pun kawanan pelaku kabur, Kapolda memastikan jajarannya akan melakukan pengejaran dan penangkapan. Yang melawan tak ragu akan ditembak di tempat.

Terpisah, kriminolog Dr Sri Sulastri SH MHum, menuturkan, para pelaku diduga sudah mengincar mesin ATM yang akan dibobol. Termasuk informasi kalau mesin ATM BCA isinya lebih banyak dibandingkan ATM lain.

"Jadi mungkin kalau para pelakunya sudah mempelajari itu semua," ujarnya. Termasuk mempelajari situasi, letak dan kondisi sekitar TKP. "Jadi dengan mudah para pelaku bisa membobol mesin ATM itu. Sudah tahu harus menggunakan las," katanya.

Sri berpendapat, seharusnya manajemen bank lebih cermat untuk meletakkan mesin ATM-nya di sebuah minimarket. Salah satu yang harus dipertimbangkan, minimarket itu dijaga atau tidak. “Karena itulah celah yang selalu diincar para pelaku," ungkapnya.

Masih dikatakan Sulastri, kasus ini hendaknya menjadi pelajaran bagi semua bank. Khususnya menyangkut pengawasan dan pengamanan terhadap uang di mesin ATM. " Harus ada pengamanan yang lebih baik agar kasus seperti itu tidak terulang," pungkasnya.

Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Rudy Hairuddin, menyatakan, keamanan ATM sudah melekat di risk management setiap bank. “Kita harapkan bank terus melakukan pengecekan dan meningkatan keamanan,” katanya.

Diwartakan sebelumnya, Minimarket Alfamart Sukabangun 2-2 di Jl Sukabangun II, Simpang Soak Simpur, Kecamatan Sukarami kemasukan maling. Para pelaku yang mengendarai mobil beraksi, Sabtu (21/7).

Pelaku memanjat tembok beton belakang setinggi 2,5 meter, dan memotong kawat berduri di atas. Baru merusak pintu terali besi belakang dengan cara dilas. Api dari alat las juga menghanguskan pintu dan kusennya.

Kawanan pelaku juga mencongkel pintu belakang, dan pintu tengah penghubung ruang depan menggunakan. Baru membelah bodi mesin ATM BCA merk Wincor-Nixdorf (buatan Jerman) dengan kode WSID : 296U, dengan menggunakan las oksigen asetilen.

Setelah berhasil membelah bodi mesin, dua pelaku yag tertangkap CCTV sedang beraksi terlihat menggondol empat kaset ATM (money cassette). Isinya uang Rp320,9 juta.

Mereka kabur dengan meninggalkan peralatannya. Yakni, tabung oksigen asetilen warna putih setinggi 1 meter, torch (pembakar), regulator, selang, dan tabung elpiji 3 kg. Lalu dua linggis dan dua obeng, serta jaring warna putih.

Sempat dikejar dua sekuriti PT Andalan Artha Lestari, vendor mesin ATM BCA tersebut, tapi para pelaku malah balik mengejar kedua saksi. Mereka kemudian kabur melalui Jalan Beringin dekat simpang tiga Jl RA Abusamah. (vis/wly/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Terduga Teroris: Kapan Ayah Balik?


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler