Hasil Riset Kinerja Kabinet Jokowi – Kiai Ma’ruf Amin, LPI Sebut Kepala BIN Budi Gunawan Terbaik

Kamis, 08 Juli 2021 – 17:18 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil studi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menempatkan kinerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan sebagai yang terbaik.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyebutkan penempatan itu didasari oleh hasil riset kualitatif dan wawancara mendalam terhadap sejumlah pakar untuk memotret performa kabinet Indonesia Maju yang dilakukan selama Januari-Juni 2021.

BACA JUGA: Laksanakan Arahan Jenderal (Purn) Budi Gunawan, BIN Bergerak, Warga Dites Usap

LPI ingin mengukur kinerja kabinet dalam merespons badai pandemi Covid 19.

Dari hasil riset tersebut, menurut Boni, didapati performa institusi BIN yang dikomandoi oleh Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan atau akrab disebut BG, berada pada rating terbaik berdasarkan tiga indikator besar dengan 20 sub indikator turunannya.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, BIN Langsung Gelar Swab Antigen Gratis

Ketiga indikator itu yakni leadership (kepemimpinan), policies (kebijakan), dan responsiveness (daya tanggap).

Menurut Boni, pendekatan ini lazim digunakan di sejumlah negara yang demokrasinya relatif lebih mapan.

BACA JUGA: Hebat, Prof Richard Claproth Temukan Ramuan yang Mampu Sembuhkan Pasien Covid-19

Dari ketiga pendekatan yang penilaiannya diberikan secara subjektif oleh para pakar, LPI menguantifikasi pengukuran dengan memberikan bobot terhadap ketiga dimensi indikator itu.

Indikator leadership memberi kontribusi 30 persen kepada nilai kinerja, indikator policies menyumbang 20 persen dan indikator responsiveness diberi porsi terbesar yaitu 50 persen dari total pengukuran.

“Penentuan ini menunjukkan bahwa LPI menitikberatkan pada sektor daya tanggap dalam mengukur kualitas performa para menteri dan pimpinan lembaga negara,” urai Boni dalam siaran pers pada Kamis (8/8).

Dia menjelaskan, dari ketiga dimensi indikator itu, institusi BIN sejak digawangi oleh Budi Gunawan, terlihat banyak aspek perubahan yang signifikan dilakukan dan lebih optimal.

Walau kredo BIN itu bekerja dalam senyap, menurut Boni, institusi ini mampu merespons gelombang pandemi sejak awal sampai kini. Hal itu terjadi lantaran dari ketiga dimensi indikator itu, Kepala BIN berada pada skor tertinggi yang relatif sama hasil penilaiannya dengan kinerja Panglima TNI dan Kapolri.

Dari survei kualitatif itu, menurut Boni, didapati keterangan dan informasi bahwa banyak program dan kegiatan yang dijalankan BIN dalam menangani pandemi Covid-19 yang barangkali tidak banyak orang tahu.

Di antaranya kerja sama dengan berbagai pihak eksternal dalam menyediakan rapid test gratis untuk masyarakat, ketersediaan mobil keliling di sejumlah kota besar untuk memberikan layanan tes gratis bagi masyarakat.

Selain itu, pengadaan posko bantuan di berbagai kota, dan berbagai kegiatan lain yang sangat krusial dan efektif untuk menekan potensi keterpaparan warga dari virus corona..

“Termasuk, stabilitas keamanan di daerah rawan konflik, semisal di Papua hingga kasus terorisme di Makassar,” terang Boni.

Lebih lanjut, Boni mengatakan para pakar dari berbagai latar yang diwawancarai mendalam, menyebutkan bahwa di hampir semua indikator kinerja, Kepala BIN Budi Gunawan sangat optimal untuk menciptakan stabilitas keamanan di daerah rawan konflik, utamanya konflik bersenjata.

“Dari informasi mereka itu kami mendapati bahwa tipikal Pak BG itu kerja senyap, tetapi tuntas. Bukan hanya masalah Papua tetapi pasca-Pilpres hingga pelantikan Presiden yang aman dan damai kemarin karena tangan dingin Budi Gunawan,” ujar Boni.

Dari hasil survei itu, LPI berkesimpulan, BIN di bawah kepemimpinan BG berperan signifikan dalam menciptakan situasi negara aman dan damai.

Selain itu, hubungan BG yang baik dengan institusi lain seperti Polri dan TNI dinilai bermanfaat dalam kolaborasi antarinstitusi negara untuk menciptakan situasi yang aman.

“Meskipun jarang terekspos, itulah ciri khas intelijen, bekerja dalam senyap, namun berhasil tuntas. Fungsi kolaborasi, koordinasi, kebijakan, langkah serta daya tanggap dan bahkan di hampir semua indikator yang kami kategorikan itu rating Pak BG berada di skor tertinggi,” tutur Boni.

Dia menjelaskan metodologi studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dikuantifikasikan dalam rangka menyederhanakan realitas kinerja kabinet yang kompleks.

“Tentu saja tidak ada kajian sempurna untuk menangkap betapa kompleksnya persoalan kinerja institusi negara. Namun, LPI berusaha melakukan analisis kualitatif dengan ramuan metode kuantitatif sederhana sebagaimana diterapkan oleh lembaga watchdog internasional seperti Freedom House di Washington, Amerika Serikat, dalam mengukur peta kebebasan demokratik di dunia,” pungkas Boni.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler