Hasil Riset Malaysia Tentang Sinovac Melegakan

Sabtu, 25 September 2021 – 12:02 WIB
Ilustrasi - Vaksinasi COVID-19. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Hasil riset pemerintah Malaysia terhadap vaksin COVID-19 buatan Sinovac, sangat melegakan.

Vaksin Sinovac disebut sangat efektif melindungi manusia agar tidak sakit parah akibat COVID-19.

BACA JUGA: Masuk ke DPR Tak Perlu Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Lembaga Lain?

Meski demikian, penelitian itu juga menyebut vaksin buatan Pfizer/BioNTech serta AstraZeneca memperlihatkan tingkat perlindungan yang lebih baik.

Data terbaru tersebut meningkatkan posisi Sinovac, perusahaan farmasi Tiongkok yang keampuhan vaksin buatannya menjadi sorotan.

BACA JUGA: Dukungan Terhadap Ganjar Maju Pilpres 2024 Berkumandang dari Arab Saudi

Sinovac disorot setelah sejumlah petugas layanan kesehatan di Indonesia dan Thailand dilaporkan tertular virus corona walaupun mereka sudah disuntik vaksin tersebut.

Riset tersebut menemukan bahwa 0,011 persen dari sekitar 7,2 juta orang yang disuntik vaksin Sinovac memerlukan perawatan di unit pelayanan intensif (ICU) rumah sakit karena infeksi COVID-19, kata beberapa pejabat kesehatan kepada wartawan, Kamis (23/9).

BACA JUGA: Anak Buah Yusril Balas Andi Arief Demokrat, Telak Banget!

Sebaliknya, jumlah penerima suntikan dosis Pfizer/BioNTech serta AstraZeneca yang dirawat di ICU karena infeksi COVID-19 masing-masing sebesar 0,002 persen dan 0,001 persen.

Penelitian dilaksanakan oleh Institute for Clinical Research bersama sebuah gugus tugas nasional penanganan COVID-19.

Direktur Institute for Clinical Research Kalaiarasu Peariasamy mengatakan vaksinasi, dengan vaksin buatan perusahaan farmasi manapun, telah mengurangi risiko orang dirawat di ICU sebesar 83 persen.

Vaksinasi juga menurunkan risiko kematian sebesar 88 persen.

Persentase itu ditemukan pada penelitian lebih kecil dengan melibatkan 1,26 juta orang.

Sementara pada orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin dengan dosis penuh, persentase mereka yang dirawat di ICU 0,0066 persen.

Tingkat kematian pada orang-orang yang sudah vaksinasi penuh juga rendah, yaitu 0,01 persen.

Sebagian besar dari kalangan itu adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun atau yang memiliki penyakit bawaan.

Malaysia telah memvaksinasi secara penuh 58,7 persen dari 32 juta penduduknya dan memberikan sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19 pada 68,8 persen penduduk.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler