jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Etos Institute merilis hasil survei terbaru terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja kepolisian di wilayah Sumatera Utara (Sumut).
Hasilnya, sebanyak 81 persen masyarakat Sumut puas dengan kinerja kepolisian, sementara 11 persen merasa tidak puas, dan sisanya tidak menjawab.
BACA JUGA: Irjen Panca Putra: Kami Tidak Main-Main Memberantas Penyakit Masyarakat Ini
"Survei dilakukan dengan 2.000 responden yang tersebar di 25 kabupaten di Sumut," kata Humas Etos Ferlita Novianty saat merilis survei di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Rabu (22/6).
Novianty mengatakan kepuasan publik terhadap jajaran Polda Sumut terkerek oleh kinerja humas yang dianggap maksimal.
BACA JUGA: Irjen Panca Sampaikan 4 Poin Penting Dalam Operasi Patuh Toba, Anak Buah Harus Tahu
Kemudian disusul dengan kinerja propam yang makin meningkat dan ketiga karena gerak cepat Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumut.
Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Fonda Tangguh menyebut Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra Simanjuntak sebagai salah satu dari tiga polisi hebat.
BACA JUGA: Profil Kombes Nurul Azizah, Perempuan Pertama yang Jadi Jubir Polri
Dua nama lainnya yakni Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal.
"Menariknya, pernyataan tiga polisi hebat ini tidak hanya berbunyi kencang di media. Mereka bertiga menindaklanjuti pernyataan itu dengan tindakan nyata di lapangan," kata Fonda.
Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menegaskan bahwa tingginya kepuasan publik pada Polda Sumut ditentukan oleh typical leadership yang kini di bawah komando Irjen Panca. Apalagi, kata Saut, Irjen Panca adalah bekas bawahannya di KPK yang tidak diragukan lagi integritasnya.
Saut pun berharap kinerja baik yang dicatatkan Irjen Panca di Polda Sumut terus ditingkatkan dan menginspirasi polda-polda lain.
Dia memberikan apresiasi atas prestasi Irjen Panca meskipun di tengah tantangan dan isu rendahnya gaji dan tunjangan aparat kepolisian.
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan menyoroti soal anggaran di Polri. Edi mengaku prihatin dengan gaji polisi yang tergolong rendah apalagi dibanding dengan pegawai di KPK.
Bila gaji dan tunjangan yang rendah bakal membuka kesempatan penyalahgunaan kewenangan.
“Kami mendorong adanya peningkatan anggaran termasuk juga untuk peningkatan gaji dan tunjangan serta anggaran penyidikan demi meningkatkan mutu pelayanan,” pungkas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Nomor 1 di Polda Sumut Pimpin Penggerebekan Lokasi Judi, Hasilnya Bukan Main
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan