JPNN.com

Hasil Survei: 91% Masyarakat Tertarik Membeli Mobil Hybrid, Asalkan

Minggu, 19 Januari 2025 – 00:10 WIB
Hasil Survei: 91% Masyarakat Tertarik Membeli Mobil Hybrid, Asalkan - JPNN.com
Menurut hasil survei minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan ramah lingkungan khususnya mobil hybrid makin meningkat. ilustrasi. Foto: Dedi Sofian

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan ramah lingkungan khusnya mobil hybrid makin meningkat.

Berdasarkan survei bertajuk 'Unveiling Electric Vehicle: Trends and Audience Preferences' menyebutkan kendaraan hybrid electric vehicle (HEV) masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dibandingkan mobil batterai electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

BACA JUGA: Gaikindo Sebut Insentif Mobil Hybrid Bisa Pulihkan Industri Otomotif

Itu mencerminkan ketergantungan masyarakat pada bahan bakar fosil, serta kekhawatiran terhadap infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya listrik yang masih terbatas.

Menurut survei itu, banyak masyarakat tertarik yang ingin meminang mobil berteknologi hybrid.

BACA JUGA: Soal Insentif 3 Persen Untuk Mobil Hybrid, Mitsubishi Berharap Ini

Namun, dengan catatan mobil tersebut memiliki harga terjangkau.

"Sebanyak 91 persen responden menyatakan ketertarikan tinggi untuk membeli mobil hybrid asalkan harganya di bawah Rp 300 juta," tulis survei itu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/1).

BACA JUGA: Pemerintah Telah Menetapkan Insentif PPnBM 3 Persen Untuk Mobil Hybrid

Selain itu, masyarakat optimistis harga mobil elektrifikasi akan semakin terjangkau di masa depan.

Mereka juga menginginkan variasi teknologi yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan yang beragam.

Meskipun minat terus meningkat, pembelian mobil listrik masih menghadapi berbagai tantangan.

Adapun beberapa faktor yang menjadi perhatian utama seperti jarak tempuh terbatas, usia baterai dan biaya penggantian, biaya perawatan kendaraan, hingga waktu pengisian daya yang masih lama.

Hasil survei juga menunjukkan masyarakat tidak hanya menginginkan satu jenis teknologi elektrifikasi, tetapi berbagai alternatif yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.

Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan teknologi yang favorit karena menggabungkan efisiensi bahan bakar dengan pengurangan emisi yang signifikan.

Sebanyak 79% responden sudah mengenal teknologi ini, menjadikannya solusi yang paling dikenal luas untuk transisi menuju elektrifikasi
penuh.

Battery Electric Vehicle (BEV) masih dipandang sebagai solusi masa depan, BEV menawarkan tingkat emisi nol selama penggunaan.

Namun, masih menghadapi hambatan berupa infrastruktur pengisian daya yang terbatas dan biaya awal yang tinggi.

Mayoritas masyarakat percaya bahwa pengembangan teknologi lain, seperti Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) atau kendaraan berbasis bahan bakar fosil rendah emisi (ICE berteknologi tinggi), tetap relevan untuk mendukung target pengurangan emisi nasional.

Hasil survei itu memberikan wawasan penting bagi industri otomotif dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan.

Dengan harga yang lebih kompetitif, infrastruktur yang lebih baik, serta edukasi masyarakat tentang manfaat teknologi elektrifikasi, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pasar utama kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KIA Akan Meluncurkan 4 Mobil Hybrid Tahun Depan, Berikut Daftarnya


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler