jpnn.com, JAKARTA - Meski belum bisa menyamai PDIP dan Gerindra, Partai Demokrat, PKS, serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian populer di kalangan pemilih milenial dan gen Z.
Survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas PDIP di kalangan milenial dan gen Z mencapai 17,6 persen. Sementara itu Gerindra di angka 13,4 persen.
BACA JUGA: PSI: Survei SMRC Mantapkan Tren Kenaikan Elektabilitas Kami
Demokrat yang elektabilitasnya di antara pemilih milenial dan gen Z mencapai 10,3 persen menggusur Golkar yang biasanya selalu urutan ketiga di antara pemilih semua umur.
“PDIP dan Gerindra unggul, tetapi Demokrat, PKS, dan PSI paling favorit bagi pemilih milenial dan gen Z,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta, Selasa (15/6).
BACA JUGA: Ini Hasil Survei Soal 10 Nilai Pribadi yang Paling Penting di Indonesia
PKS yang biasanya pada kisaran 5 persen elektabilitasnya di antara milenial dan gen Z mencapai 7,7 persen. Sedangkan PSI tembus 5,0 persen dari biasanya 4 persen.
Menurut Okta, kecenderungan menuanya pemilih partai-partai besar tidak terelakkan. Partai-partai tersebut telah menguasai panggung politik sejak reformasi 1998.
BACA JUGA: Hasil Survei: Kepuasan pada Kinerja Jokowi Meningkat, ini Penyebabnya
Ceruk pemilihnya didominasi mereka yang berusia lebih tua, sementara demografi pemilih kini menunjukkan perkembangan signifikan anak-anak muda dari kalangan milenial dan gen Z.
Hal tersebut menjadi tantangan bagi partai-partai besar yang kini berkuasa, khususnya PDIP, Gerindra, dan Golkar. Di sisi lain, sikap kritis pemilih muda cenderung tersalurkan kepada partai-partai oposisi, yaitu Demokrat dan PKS. Hanya PSI yang relatif mendulang dukungan pemilih muda, berkat positioning selama ini yang mencitrakan diri sebagai partai anak muda.
“Kebijakan pemerintah yang didukung koalisi PDIP, Gerindra, dan Golkar mendapat resistensi dari generasi muda, terbukti dari gelombang demonstrasi yang marak pada 2019 dan 2020 lalu,” pungkas Okta. Untuk itu parpol-parpol pemerintah harus bekerja ekstra-keras untuk merangkul pemilih muda jika ingin tetap menjaga suara pada Pemilu 2024 mendatang.
Survei CPCS dilakukan pada 1-10 Juni 2021 terhadap 1.200 responden dengan rentang usia 16-39 tahun yang dipilih secara acak dari daftar responden survei-survei sebelumnya. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil