jpnn.com, JAKARTA - Publik menilai Menhan Prabowo Subianto merupakan menteri di Kabinet Indonesia Maju yang paling baik kinerjanya.
Hal itu mengacu survei Indo Barometer tentang "Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional Dalam 100 Hari Jokowi-Amin".
BACA JUGA: 5 Nama Potensial untuk Pilpres, Kecil Peluang Prabowo Gandeng Gubernur Rasa Presiden
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebutkan, sebanyak 26,8 persen publik menilai Prabowo bekerja bagus selama 100 hari pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
"Penilaian publik, Prabowo memiliki kinerja bagus," kata Qodari saat membeber hasil survei Indo Barometer di Senayan, Jakarta, Minggu (16/2).
BACA JUGA: Mujahid 212 Minta Anies Lebih Hati-Hati Jika Berpasangan dengan Anak Buah Prabowo
Setidaknya beberapa alasan dikemukakan publik sehingga menilai Prabowo memiliki kinerja bagus. Prabowo dianggap tegas, ahli, dan menguasai permasalahan di bidangnya.
"Publik itu menilai Prabowo tegas, ahli, dan menguasai permasalahan. Jadi, tidak heran Prabowo berada di posisi teratas menteri Jokowi yang dianggap publik berkinerja bagus," ucap dia.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bersiaplah, 51 Ribu PPPK Demo Besar-besaran, Pujian WHO untuk Indonesia
Tepat berada di bawah Prabowo muncul nama Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Sebanyak 13,9 persen publik menilai Sri Mulyani berkinerja baik.
Berturut-turut setelah Sri Mulyani, bercokol Erick Thohir (12,6 persen), Mahfud MD (7,3 persen), Nadiem Makarim (5,2 persen), Basuki Hadimuljono (1,8 persen), Syahrul Yasin Limpo (1,4 persen), Tito Karnavian (1,4 persen), Muhadjir Effendy (0,9 persen), dan Luhut Binsar Panjaitan (0,9 persen).
Survei Indo Barometer dilakukan pada 9-15 Januari 2020 di 34 Provinsi. Jumlah survei ini sebanyak 1.200 responden dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden survei merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang mempunyai berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan