jpnn.com, MADIUN - Hasil survei menunjukkan tingkat kepatuhan warga Kota Madiun, Jatim, terhadap protokol kesehatan (prokes) selama masa penerapan PPKM darurat relatif baik.
Kesimpulan tersebut berdasar survei tentang Perilaku Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19 (SPMPMPC-19) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun pada 3-20 Juli 2021.
BACA JUGA: Hasil Survei: Warga Berpendidikan Rendah Cenderung Tak Patuhi Prokes
"Meski hasil ringkasan survei menemukan secara umum tingkat kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan relatif baik, namun demikian, responden menganggap bahwa lingkungan sekitarnya relatif lebih abai terhadap prokes," ujar Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny dalam keterangannya di Madiun, Sabtu (7/8).
Tingkat kepatuhanterkait penggunaan satu masker, menggunakan dua masker (double masks), mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan.
BACA JUGA: PKS Ingatkan Pemerintah soal Fakta di Balik Data BPS, Waspada!
"Survei diikuti sebanyak sebanyak 1.666 responden yang didominasi warga berusia kurang dari 45 tahun dengan tingkat pendidikan paling banyak D-IV atau sarjana yang mencapai 56 persen," kata dia.
Hasil survey menunjukkan, penggunaan satu masker lebih banyak dibandingkan responden yang memakai dua masker, yakni 92,26 persen untuk satu masker dan 72,63 persen untuk dua masker.
BACA JUGA: Ternyata Saldo di Rekening Tabungan Hanya Rp26 Juta
Sedangkan tingkat warga responden yang mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan cairan sanitasi tangan mencapai 83,55 persen, sementara menjaga jarak mencapai 78,75 persen.
Dwi Yuhenny menjelaskan, masa penerapan PPKM juga signifikan mengedukasi warga untuk menghindari kerumunan yang mencapai 86,97 persen dari responden. Serta signifikan untuk mengurangi mobilitas yang mencapai 84,63
"Selain itu, masa pandemi COVID-19 juga membuat warga responden signifikan menjaga imunitas tubuh yang mencapai 92,50 persen," kata dia.
Selama PPKM, responden juga lebih banyak menghabiskan waktu untuk berdoa dan silaturahmi secara daring dengan kerabat ataupun teman.
Meski demikian, rasa jenuh tidak dapat dihindari dan responden laki-laki cenderung lebih jenuh daripada perempuan.
"Meski demikian, responden perempuan memiliki rasa takut atau tingkat kekhawatiran lebih besar dibanding responden laki-laki," katanya.
Selama PPKM, kesulitan terbesar yang dialami oleh responden adalah mendapatkan alat-alat kesehatan.
Meski demikian, ketercukupan akan kebutuhan sembako masih menjadi harapan tertinggi jika PPKM diperpanjang.
Pihaknya menambahkan hasil survei tersebut menjadi statistik tambahan untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan, guna menyusun perencanaan serta langkah-langkah cepat dan strategis dalam penanganan pandemi COVID-19. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo