Hasil Survei SMRC Terkait Ahok Sungguh di Luar Dugaan

Kamis, 08 Desember 2016 – 17:23 WIB
Saiful Munjani, pendiri SMRC memaparkan hasil survei Protes Massa dan Kepemimpinan Nasional Sebuah Survei Evaluasi Publik di Hotel Atlet Century, Kamis (8/12). Foto: Ken Girsang/jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama telah meminta maaf atas ucapannya ‎menyinggung surat Almaidah ayat 51 di Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. 

Lantas seperti apa penilaian masyarakat terkait ketulusan permintaan maaf pria yang akrab disapa Ahok tersebut? 

BACA JUGA: 10 Anak Buah Ahok Tersangka Korupsi Proyek Pengendali Banjir Segera Disidang

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan bahwa 50 persen responden telah mengetahui bahwa Cagub urut nomor 2 itu meminta maaf.

Dari jumlah tersebut kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, sebesar 57,3 responden menilai permintaan maaf suami Veronica tersebut‎ tulus. Karena itu harus dimaafkan. 

BACA JUGA: Pengamat: Jangan Tunggu Sampai Bus Tiongkok Makan Korban

Hanya 29,1 persen yang menyatakan tidak tulus dan tidak bisa dimaafkan. Selebihnya 13,6 persen menyatakan tidak tahu.

"Hasil survei juga memperlihatkan,  hanya 23,1 persen responden mempercayai Presiden Joko Widodo ikut campur urusan hukum Ahok, agar bebas dari dugaan telah menistakan agama Islam," ujar Saiful saat merilis hasil survei yang mengangkat thema Protes Massa dan Kepemimpinan Nasional Sebuah Evaluasi Publik, Kamis (8/12).

BACA JUGA: Pasar Modern Bakal Dibangun di Atas Eks Lokasi Pasar Jembatan Merah

Dari hasil survei nasional yang digelar 22-28 November, ‎ Saiful kemudian menyimpulkan, unjuk rasa Bela Islam Jilid II yang diipusatkan di depan Istana Negara 4 November lalu, telah menjadi perhatian nasional. Namun walaupun besar, demo tidak positif karena berakhir dengan kisruh.

"Temuan lain, framing Ahok Menista Alquran disuarakan banyak warga, tapi bukan mayoritas warga. Selain itu, warga juga umumnya tidak tahu persis ucapan Ahok tentang surat Almaidah ayat 51, karena hanya sedikit yang pernah menonton videonya," tutur Saiful.

Temuan lain, meski dipusatkan di depan Istana, tetap saja lebih banyak warga yang menilai presiden tidak mengintervensi hukum untuk melindungi Ahok.  

Hal tersebut terlihat jelas, karena hanya 23,1 persen responden yang mempercayai presiden melindungi Ahok. Selebihnya 29,5 persen mengatakan tidak percaya dan 47,3 persen menyatakan tidak tahu.

Survei digelar secara nasional dengan melibatkan responden yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari total 1220 responden yang dipilih secara random, responden yang dapat diwawancarai secara valid mencapai 1012 orang.

"Margin of error 3,1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih," pungkas Saiful.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Cuitan Janes Simangunsong, Begini Sikap FPI...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler