jpnn.com, TANGERANG - Hasil survei Lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) menyebutkan 63 persen masyarakat Banten menyatakan puas terhadap kinerja Gubernur Wahidin Halim dalam menangani pandemi COVID-19.
Hanya 17,0 persen warga Banten yang menyatakan tidak puas dengan pelayanan kesehatan.
BACA JUGA: Wahidin Halim: Saya Berada di Posisi Terdepan Melindungi Ulama
"Jumlah angka persentase 63,1 persen responden menyatakan puas dan 11,6 persen menyatakan sangat puas. Sementara 17,0 persen menyatakan tidak puas dengan pelayanan kesehatan," kata Direktur Eksekutif KPN Adib Miftahul melalui keterangan tertulis yang diterima di Tangerang, Minggu (28/11).
Adib menjelaskan mayoritas masyarakat Banten puas terhadap penanganan dan penanggulangan pandemi COVID-19 itu karena adanya gerak cepat dari Gubernur Banten yang menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian virus corona.
BACA JUGA: Gubernur Wahidin Halim: Saya Akan Bela Rakyat Banten di Papua
"Dan tingkat kepuasan masyarakat Banten terhadap kinerja Wahidin Halim itu menjadi modal yang sangat baik dan berpeluang besar kembali meraih jabatan sebagai Gubernur Banten di 2024 mendatang," tuturnya.
Hasil survei KPN juga menunjukkan, kategori program pemerintah Provinsi Banten yang paling mendesak untuk diselesaikan adalah sembako murah.
BACA JUGA: Anggap Polisi Gegabah, Reza Indragiri: Pelaku Mutilasi di Bekasi Bisa Lolos dari Hukuman
“Di mana ada 17,9 persen responden menginginkan progam tersebut dilaksanakan," ungkapnya.
Dijelaskan, kegiatan survei dilakukan dalam rangka menilai kinerja Pemerintahan Provinsi Banten yang dipimpin oleh Wahidin Halim sebagai kepala daerah menjelang berakhirnya masa jabatan Gubenur pada Mei 2022.
Dari hasil survei, 58,4 persen responden menyatakan kinerja Pemerintah Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Wahidin Halim, berjalan dengan baik.
Sebanyak 3,9 persen responden menyatakan sangat baik, dan 36,4 persen menyatakan buruk.
“Tentu saja hal ini perlu menjadi perhatian dari Wahidin Halim selaku Gubenur Provinsi Banten, mengingat wabah pandemi COVID-19 bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Adib.
Survei tersebut berlangsung dari tanggal 22 sampai 25 November 2021 dengan 800 responden warga Banten, menggunakan metode multistage random sampling (MRS).
Margin of Error (MoE) 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan dengan metode wawancara langsung oleh tim lembaga KPN. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo