Hasrul Azwar: Saya Terkejut

Rabu, 20 Januari 2016 – 00:45 WIB
Hasrul Azwar. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar mengaku terkejut mendengar kabar terjadinya aksi kekerasan di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Medan, Jalan Sekip Baru Nomor 44, Kecamatan Medan Petisah, Senin (18/1).

Dia menyesalkan kejadian tersebut dan mengimbau seluruh kader partai berlambang Kabah itu menahan diri, sembari menunggu digelarnya Muktamar Islah untuk mengakhiri perseteruan kubu Djan Faridz dengan kubu Romahurmuziy alias Romi.

BACA JUGA: Setara Institute Tolak Perppu Terorisme, Begini Alasannya

“Saya terkejut, saya tidak tahu ada kejadian seperti itu. Saya pertama kali mendengar kejadian itu dari Anda,” ujar Hasrul kepada JPNN kemarin.

Hasrul tidak banyak komentar mengenai kejadian itu, karena belum tahu persis duduk persoalannya. Yang jelas, berulang kali dia katakan, seluruh kader harus bersabar untuk menunggu Muktamar Islah. “Sekali lagi, tunggu Muktamar Islah,” ujarnya.

BACA JUGA: Pemerintah Harus Kirim Nota Protes ke Timor Leste

Bagaimana langkah untuk meredam konflik yang sudah panas itu, dalam waktu dekat ini? Hasrul tidak menjawab lugas. Dia berulang kali mengatakan, sebaiknya menunggu Muktamar Islah.

Muktamar Islah itu, menurutnya, menjadi satu-satunya jalan keluar untuk mengakhiri konflik.

BACA JUGA: Tuding Ada Konspirasi, DPR-Pemerintah Pertimbangkan Capim ORI

Pasalnya, menurut Hasrul, setelah keluar SK Menkumham tertanggal 7 Januari 2016 yang mencabut SK pengesahan pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy, maka kepengurusan parpol itu kembali pada hasil Muktamar Bandung pada 2011 yang diketuai Suryadharma Ali sebagai ketua umum dan Romi sebagai sekjen.

Menurutnya, dengan SK Menkumham itu, kepengurusan DPP hasil Muktamar Jakarta pimpinan Djan Faridz juga tidak memiliki legalitas karena tidak mendapatkan pengesahan dari pemerintah. 

“Sekali lagi saya katakan, SK Muktamar Surabaya sudah dicabut dan SK Muktamar Jakarta tidak pernah dikeluarkan,” cetusnya.

Diberitakan sebelumnya, kader PPP dari kedua kubu terlibat saling lempar kursi di Kantor DPC PPP Kota Medan, Senin (18/1).

Kejadian berawal saat Ketua DPC PPP Medan kubu Djan Faridz, Yuni Piliang, bermaksud merebut kantor DPC yang masih diduduki Ketua DPC PPP Medan kubu Romi, Adjasahri.

Kader pendukung Adjasahri langsung ngamuk dan melempar kursi ke arah pendukung Yuni. Sontak, aksi itu dibalas dengan lemparan kursi dari kubu Yuni. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Diperintahkan Lindungi Mantan Anggota Gafatar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler