jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengingatkan seluruh pemerintah daerah melindungi mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Seruan dikemukakan menyusul aksi massa di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat yang meminta mantan anggota Gafatar meninggalkan wilayah tersebut, Senin (18/1) kemarin.
"Eks Gafatar ini bagaimana pun harus dapat perlindungan dari pemda setempat. Mereka menjadi sasaran karena warga setempat tidak mau mereka berada di sana (Kalimantan Barat,red)," ujar Direktur Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kemendagri Soedarmo, Selasa (19/1).
BACA JUGA: Senator Ini Dorong BPK Agresif Laporkan Temuan di Daerah ke KPK
Menurut Soedarmo, perlindungan perlu diberikan karena walau bagaimana pun, ex-anggota Gafatar merupakan rakyat Indonesia. Apalagi kemungkinan mereka mengikuti kelompok tersebut karena ajakan dari pimpinan Gafatar.
"Menurut saya mereka ini ikut Gafatar karena ajakan dari pimpinan-pimpinan Gafatar itu sendiri. Ada paksaan, bujukan dan sebagainya. Sehingga mereka bisa bergabung dengan Gafatar," ujarnya.
BACA JUGA: Siap-siap, PLN Beraksi Cocokkan Data
Mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) ini mengatakan, saat ini banyak anggota Gafatar yang dengan sukarela memilih keluar dari organisasi tersebut. Karena menilai ada beberapa ajaran yang menyimpang.
"Seperti di Ketapang, dengan kesadaran sendiri mereka menyatakan kembali ke ajaran semula. Akhirnya di Islam kan ulang. Enggak ada masalah di Ketapang. Tapi memang kemarin malam ada kejadian di Mempawah. Ini sebtulnya masih dalam koordinasi antara bupati dengan pengikut Gafatar,"ujarnya.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Minta BPK tidak Hanya Berkutat di Audit Keuangan
Soedarmo mengaku belum mengetahui persis apa yang menjadi permasalahan, sehingga terjadi peristiwa pembakaran mobil anggota Gafatar. Namun dari informasi sementara, kemungkinan terjadi karena ada anggota Gafatar yang tidak bersedia meninggalkan ajaran kelompoknya.
"Isunya enggak jelas juga, sudah ada yang memprovokasi semacam itu. Sehingga masyarakat di sana (Mempawah,red) marah. Kendaraan anggota Gafatar dibakar, namun situasi dapat dikendalikan aparat keamanan setempat," ujar Soedarmo.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca Nih, Kata Fahri Setiap Anggota DPR Berhak Minta BPK Mengaudit Kada
Redaktur : Tim Redaksi