Hasto Harap Situs Bersejarah Menjadi Pengingat Makna Kemerdekaan

Minggu, 06 November 2022 – 18:38 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengunjungi Benteng Van den Bosch, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (6/11). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, NGAWI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengharapkan situs bersejerah bisa menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia untuk memaknai kemerdekaan.

Hal itu disampaikan Hasto saat mengunjungi Benteng Van den Bosch, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (6/11).

BACA JUGA: Sekjen PDIP Ingin Stabilitas Pemerintah Berangkat dari Peran Kepala Desa

Sembari mengelilingi benteng yang dibangun di era penjajahan Belanda itu, Hasto mendengar penjelasan di berbagai sudut ruangan.

"Revitasilisasi benteng Van den Bosch ini mengingatkan kemerdekaan itu tidak taken for granted, tetapi harus terus dijaga," ucap Hasto.

BACA JUGA: Di Hadapan Sekjen PDIP, Kepala Desa Sampaikan Ingin Masa Jabatan 9 Tahun 2 Periode

Badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konsultansi konstruksi, PT Virama Karya, yang memugar kembali benteng yang terletak di Jalan Untung Suropati No. II, Pelem II, Ngawi.

Team Leader dari PT Virama Karya Wawan Sudarmawan menyambut kedatangan Hasto dan rombongan dan memberi paparan terhadap apa yang sudah dikerjakan.

BACA JUGA: Jokowi Instruksikan Restorasi Total Benteng Van Den Bosch

Hasto didampingi mantan Bupati Ngawi Budi “Kanang” Sulistyono, bupati dan wakil bupati saat ini Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko, serta Ketua DPRD Provinsi Jatim Kusnadi.

"Dengan geopolitik saat ini kita harus membangun ketahanan di sektor pangan, energi dan penguasaan iptek dan pengembangan budaya Nusantara. Kalau Belanda saja yang dari segi ukuran relatif kecil bisa menguasai kita yang besar berarti bukan hal berarti hal itu tidak mungkin terjadi lagi meski penjajahan dalan bentuk lain," sebut Hasto.

Oleh karena itu, Hasto mengajak semua pihak membangun terus semangat disiplin dan spirit sebagai bangsa yang merdeka. Semua harus bekerja keras atas kemerdekaan Indonesia ini.

Bupati Ngawi Ony Anwar mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan revitalisasi di kawasan benteng ini pada awal 2019 lalu.

"Saat itu bupati dijabat Mas Kanang," kata Ony.

Kepada Hasto, Wawan memaparkan bagaimana pihaknya membangun kembali benteng itu dengan tetap menjaga keaslian bangunan.

Berdasarkan catatan sejarah, pada 1825, Ngawi berhasil direbut dan diduduki oleh Belanda. Untuk mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi serta menguasai jalur perdagangan, Pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah benteng yang selesai pada 1845. Benteng ini sengaja dibuat lebih rendah dari tanah sekitar, sehingga terlihat terpendam dari luar.

Di satu sudut, Wawan menjelaskan pohon yang sudah tua tetap dipertahankan dan ditopang dengan bata sehingga keasliannya terjaga dan memberi keunikan tersendiri.

"Ada dua pohon tua yang kami pertahankan," jelas Wawan sambil mengatakan ditargetkan akhir 2022 proyek yang dikerjakan ini dapat diselesaikan.

Hasto pun tertarik dengan listrik yang dipakai kala itu dan yang diinstalasi oleh PT Virama Karya saat ini.

"Itu ada baja ditambahkan tanpa mengganggu konstruksi yang ada, ya?" kata Hasto yang dulu pernah bekerja di PT Rekayasa Industri.

Kepada Hasto, Wawan juga bercerita belum lama ini sutradara Rizal Mantovani melakukan syuting film Kuntilanak 3 di tempat ini.

"Semoga benteng ini akan menjadi destinasi wisata edukasi sejarah yang bermanfaat sekaligus menggerakkan roda perekonomian bagi warga sekitar," pungkas Hasto. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden dan Ibu Negara Seruput Kopi di Benteng Van den Bosch


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler