Hasto: Ketimbang Sibuk-sibuk Manuver Politik, Lebih Baik Meningkatkan Mutu Pendidikan

Jumat, 10 Juni 2022 – 18:12 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan dunia perpolitikan di Indonesia seharusnya tidak sekadar berbicara elektoral. Dia menilai banyak pekerjaan bangsa yang harus diselesaikan.

Hasto menyinggung tentang peringkat universitas terbaik di dunia. Hanya ada satu universitas di tanah air yang masuk di 300 besar dunia.

BACA JUGA: Disertasi Hasto Patahkan Teori Pancasila Abstrak Versi Dino Patti

"Peringkat universitas kita, Universitas Gadjah Mada itu, berada pada tingkat 224 di dunia saudara-saudara sekalian," kata Hasto saat memberikan sambutan di acara Pembukaan Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2022 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Jumat (10/6).

Oleh karena itu, Hasto mengajak aktor politik di Indonesia bisa membicarakan peningkatan dunia pendidikan, ketimbang mengurusi manuver menuju 2024.

BACA JUGA: Disertasi Hasto Membuktikan Pancasila Bukan Konsep Abstrak 

Dia tidak ingin dunia pendidikan di Indonesia kalah dari negara tetangga. Sebab, sebuah kampus dari Singapura menempati peringkat sebelas universitas terbaik dunia.

Sementara itu, kata Hasto, universitas dari Malaysia menempati posisi lebih tinggi dari kampus di Indonesia. Tercatat, posisi 70, 123, dan 129 ditempati universitas dari Negeri Jiran itu.

BACA JUGA: Mengincar Hattrick Kemenangan Pemilu, PDIP Gelar Pendidikan Kader Perempuan, Djarot Berpesan Begini

"Jadi, daripada sibuk-sibuk manuver politik, mending kita tingkatkan pendidikan kita. Masa kita kalah dengan National University of Singapore itu posisi sebelas, Nanyang posisi 17. Posisi 70, 123, dan 129 itu universitas dari Malaysia," kata peraih doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) itu.

Selain itu, kata Hasto, perpolitikan di Indonesia seharusnya dipakai untuk membahas kemungkinan menghindari resesi dunia.

Terlebih lagi, katanya, seorang pejabat di World Bank menyebut Indonesia bisa terimbas resesi jika negara tidak mengalami pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.

"Jadi, PDIP dan arahan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu maksudnya ialah mari berpolitik itu back to basic, back to fundamental, problem of our nation, itu tugas kita," ungkap Hasto.

Pria kelahiran Yogyakarta itu dalam pidatonya sedikit menyinggung berbahanya politik liberal yang hanya mengedepankan polesan demi peningkatan elektoral dengan cara muncul di televisi sampai lembaga survei.

"Politik dalam watak yang liberal akan berbahaya ketika yang dikedepankan hanya sekedar elektoral, sehingga di masa lalu itu ada yang menyalahgunakan hukum, hukum dijadikan sebagai suatu alat," kata Hasto. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Sebaiknya Kejar Tiket PDIP, Jangan Hantam Kromo ke KIB


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler