jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto angkat bicara tentang bursa kandidat gubernur DKI Jakarta 2024 pengganti Anies Baswedan.
Meskipun belum memikirkan tentang Pilkada DKI Jakarta dan sosok pengganti Anies Baswedan, Hasto mengeklaim punya banyak kader berkualitas untuk memimpin ibu kota.
BACA JUGA: Pengamat Ungkap Kriteria Calon Pengganti Anies Baswedan
Hasto menyebut para kader parpolnya itu memang telah dipersiapkan di sekolah partai untuk menjadi pemimpin.
"Mereka layak untuk dicalonkan di Jakarta,” kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1).
BACA JUGA: Ferdinand Mengaku Mualaf & Minta Maaf, Begini Reaksi Arief Poyuono
Menurut pria kelahiran Yogyakarta, 7 Juli 1966 itu, partai berlambang kepala banteng moncong putih memiliki perhatian khusus terhadap Jakarta.
Hal itu lantaran daerah khusus ibu kota itu memiliki sejumlah permasalahan yang belum terselesaikan, salah satunya masalah banjir.
BACA JUGA: Reza Indragiri Menilai Twit Ferdinand, Cermati Kalimat Terakhir
Kemudian, persoalan tata kota agar seluruh warga DKI merasa layak di rumah dan mendapat kehidupan yang baik.
"Itulah yang menjadi concern utama dari PDI Perjuangan," ucap Hasto.
Mantan Anggota DPR RI yang menjadi salah satu pengusul Hak Angket Tolak Impor Beras pada 2006, itu pun menyatakan PDIP siap kapan pun pilgub DKI diselenggarakan.
"Sekiranya pilkada dilaksanakan beberapa bulan ke depan, misalnya, kami pun sudah siap," ujar dia.
Hasto menyebut parpolnya juga mendengarkan aspirasi masyarakat tentang sosok pemimpin DKI pengganti Anies.
Dia menggambarkan kepemimpinan ideal di Jakarta sebagaimana aspirasi rakyat, yaitu seperti yang pernah dibuktikan oleh Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Djarot Saiful Hidayat.
BACA JUGA: Twit Ferdinand, Chandra Memberi Pendapat Hukum, Ada Kata Selesai
Saat disinggung apakah Tri Rismaharini alias Risma dan Gibran Rakabuming merupakan kader yang dipersiapkan PDIP memimpin Jakarta, Hasto menjawab diplomatis.
Hasto menyebut keduanya adalah pemimpin yang lahir dari gemblengan partai. Risma juga telah membuktikan kepemimpinannya selama dua periode di Surabaya, Jawa Timur.
Sementara Gibran, ucap Hasto, masih perlu membuktikan kepemimpinannya di Solo, Jawa Tengah, sebagaimana dilakukan Risma di Surabaya.
BACA JUGA: Anak Buah Bobby Nasution Musnahkan Ribuan Arsip Keuangan Pemko Medan, Ada Apa?
Menurut Hasto, Gibran bin Joko Widodo (Jokowi) juga belajar banyak dari kepemimpinan Risma ketika menjadi wali kota Surabaya.
Selain dua nama itu, Hasto menyebut sejumlah kader parpolnya yang juga dianggap sebagai pemimpin berhasil di daerah masing-masing, salah satunya, Abdullah Azwar Anas yang berhasil memimpin Banyuwangi, Jatim, selama dua periode.
Kemudian, PDIP juga punya Hendrar Prihadi, wali kota Semarang, Bupati Ngawi Budi Sulistyono atau akrab disapa Mas Kanang, dan Bupati Gianyar I Made 'Agus' Mahayastra.
Akan tetapi, Hasto menekankan keputusan mengenai bakal calon gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri alias Bu Mega.
"Keputusan berada di Ibu Megawati Soekarnoputri," ucap Hasto Kristiyanto. (tan/fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam