jpnn.com, BALI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan demisioner Hasto Kristiyanto memastikan partainya tidak akan memberikan toleransi kepada anggota Fraksi PDIP di DPR Nyoman Dhamantra, yang tersangkut kasus suap impor bawang putih.
Nyoman dibekuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (8/8). "Kalau terkait dengan korupsi OTT, sikap PDI Perjuangan sangat jelas. Kami akan memberikan sanksi pemecatan, tidak ada ampun karena pada saat acara resepsi kebudayaan, Ibu Megawati Soekarnoputri sudah menegaskan bahwa demi tanggung jawab terhadap suara rakyat yang dipercayakan PDI Perjuangan," kata Hasto di sela-sela Kongres Kelima PDI Perjuangan di Grand Inna Hotel, Sanur, Bali.
BACA JUGA: Jokowi Pamerkan Keberhasilan Kerja PDIP Saat Pilpres di Hadapan Para Elite
Hasto menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan bantuan sedikit pun kepada Nyoman. "Langsung diberikan sanksi pemecatan dan tidak diberikan bantuan hukum," jelas Hasto.
Dia melanjutkan, pihaknya sudah berulang kali mengingatkan kepada kader untuk tidak terlibat dalam dunia rasuah. Oleh karena itu, Hasto pun menyadari peristiwa Nyoman ini menjadi autokritik untuk mengevaluasi perekrutan kader.
BACA JUGA: Bu Mega Sebut Tidak Ada Ketua Harian dan Waketum di PDI Perjuangan
BACA JUGA: OTT KPK Urusan Pribadi Anggota, Bukan Lembaga DPR
Hasto juga mengaku pihaknya sudah mengevaluasi Nyoman. Salah satunya dengan tidak memasukkan nama Nyoman sebagai calon legislatif di Pemilu 2019.
BACA JUGA: Bu Mega Tidak Munafik, Tak Mau Kasak-Kusuk, Malah Masih Ada yang Kurang..
"Dalam mencalonkan calon anggota legislatif pun, kami melakukan seleksi ketat. Yang kira-kira tidak memenuhi kualifikasi sebagai kader, tidak kami calonkan kembali," tegas Hasto. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sah! Bu Mega Ketua Umum PDI Perjuangan 2019-2024
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga