jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan belakangan ini muncul operasi menghambat terwujudnya wacana hak angket demi menyelidiki dugaan kecurangan pemilu 2024.
Dia berkata demikian demi menjawab pertanyaan awak media setelah Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) itu menjadi pembicara acara Election Talk #4, Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi yang dilaksanakan di area Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3).
BACA JUGA: Pengamat Berharap Anies dan Ganjar Belajar kepada Prabowo
Awalnya, Hasto membantah narasi yang menyebut parpolnya terbelah menyikapi wacana penggunaan hak angket.
"Tidak ada (PDI Perjuangan terbelah menyikapi hak angket, red)," kata Hasto ditemui di area Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3).
BACA JUGA: Hasto: Begitu Ganjar Mengusulkan Hak Angket, Langsung Dilaporkan ke KPK
Alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu menuturkan belakangan muncul berbagai operasi berupa intimidasi agar hak angket tidak terwujud.
Hasto mengatakan intimidasi yang bisa terlihat dari pelaporan terhadap capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BACA JUGA: TPN Ganjar-Mahfud: Hak Angket Penting untuk Perbaikan Proses Pemilu Selanjutnya
"Sebab, muncul juga banyak intimidasi, misalnya, apa yang dilakukan pengaduan terhadap Pak Ganjar Pranowo, itu tidak terlepas dari upaya-upaya untuk menghambat hak angket tersebut," kata pria kelahiran Yogyakarta itu.
Diketahui, hak angket pertama kali digulirkan oleh capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo untuk menyelidiki dugaan kecurangan pemilu.
Ganjar menyebut semua pihak tidak perlu takut terhadap wacana DPR RI menggunakan hak angket menyikapi dugaan kecurangan pada pemilu 2024.
Menurut Hasto, semua pihak seharusnya tidak perlu takut dengan wacana angket di DPR RI apabila pemilu 2024 dilaksanakan secara jujur dan adil.
"Sebenarnya enggak perku takut terhadap penggunanaan hak DPR ini, karena ketika proses pemilu ini berjalan dengan baik, ketika proses pemilu berjalan dengan jujur, sebenarnya enggak perlu takut, toh, dengan penggunaan hak ini," katanya. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan