Hasto PDIP Ungkap Ganjar Bawa Isu Pertahanan Berbasis Laut Pas Debat Ketiga

Selasa, 02 Januari 2024 – 22:08 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara kepada capres dari partainya, Ganjar Pranowo. Foto: dokumentasi DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo bakal membawa isu pertahanan berbasis laut dalam debat ketiga kandidat pilpres 2024 yang dilaksanakan pada Minggu (7/1).

Hasto berkata demikian demi menjawab pertanyaan awak media soal kesiapan Ganjar menghadapi debat kandidat pilpres 2024.

BACA JUGA: Hasto & TB Hasanuddin Minta Pendukung Bergerilya ke Desa Menyosialisasikan Ganjar-Mahfud

"Konsep pertahanan yang dikedepankan itu dengan melihat konstelasi geografis, dengan melihat kita itu negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga kita harus menatap laut sebagai jalan masa depan," kata Hasto menjawab awak media, Selasa (2/1).

Diketahui, tema debat ketiga kandidat pilpres 2024 ialah Pertahanan dan keamanan, Hubungan internasional, serta Geopolitik.

BACA JUGA: dr Hasto Ingatkan Ancaman Bonus Demografi Semu di IKN, Warga Lokal Bisa Terlupakan

Hasto mengatakan sorotan yang bakal dilakukan Ganjar tentu berbeda dengan paslon nomor urut dua Prabowo Subianto.

Alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu kemudian mengungkit sorotan Ganjar soal pertahana berbasis kelautan tampak berbeda dengan langkah Prabowo mengurus sektor pertahanan di Indonesia.

BACA JUGA: JK Memutuskan Dukung Anies, Hasto: Kami Memahami Hubungan Historis

Menurut Hasto, Prabowo yang juga menjabat Menhan RI malah mengurusi pertahanan dengan membentuk perusahaan pengadaan alutsista yang diisi kroni-kroni.

"Berbeda dengan Pak Prabowo yang untuk pengadaan alutsista pun itu harus membentuk suatu PT Teknologi Militer Indonesia, yang diisi oleh sahabat-sahabat dekatnya," kata Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu.

Hasto juga mengatakan Ganjar dalam debat kandidat juga akan membahas pengembangan industri pertahanan dalam negeri.

Menurut pria kelahiran Yogyakarta itu, pengembangan industri pertahanan membuat Indonesia tidak bergantung utang dalam mengadakan alutsista.

"Pak Prabowo malah menambah utang luar negeri sebesar Rp 386 triliun, untuk beli alutsista bukan dengan cara memberdayakan industri nasional, kemampuan anak-anak bangsa untuk melakukan suatu loncatan kemajuan dengan percaya pada kemampuan sendiri," kata Hasto. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler