Hasto: Saatnya Hentikan Klaim Kemenangan

Senin, 22 April 2019 – 21:03 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menggelar jumpa pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/4). Foto : Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tidak asal klaim kemenangan di Pemilu 2019 ini. Menurut Hasto, baiknya kubu Prabowo - Sandi memaparkan instrumen penghitungan dan data yang valid terkait kemenangannya.

"Saatnya kita hentikan klaim-klaim kemenangan tanpa didukung oleh sebuah instrumen, sebuah sistem rekapitulasi penghitungan suara yang diaudit, kalau perlu oleh KPU atau Bawaslu atau kelompok prodemokrasi. Dan PDIP Perjuangan menyatakan kesiapannya untuk diaudit termasuk seluruh dokumen dokumen C1," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/4).

BACA JUGA: Pileg di Surabaya Diwarnai Kecurangan, PDIP Merasa Tak Pakai Cara Kotor

Hasto juga menyinggung kubu sebelah yang mengklaim kemenangan sampai membuat papan karangan bunga. Menurut Hasto, hal itu hanya perayaan semu belaka, tanpa ada penjelasan yang ilmiah.

"Apalagi kalau sampai syukuran dan sebagainya. Oleh sebab itu, kami menunggu keputusan dari KPU dan kemudian mari kita jaga bersama-sama suasana kondusif," jelas dia.

BACA JUGA: Maruf Amin Pengin Ketemu sama Sandiaga Uno

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf ini menjelaskan, PDI Perjuangan memiliki instrumen penghitungan suara melalui Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN). Dia menegaskan, badan tersebut mengambil data autentik dari dokumen C1 yang sudah diteken petugas KPPS dan saksi.

Di samping itu, Hasto juga mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak menampilkan hasil penghitungan dengan dokumen C1 yang palsu. Dia mengecam dengan keras pihak-pihak yang berbuat demikian.

BACA JUGA: Perkuat Pengamanan Pasca-Pemilu, 100 Personel Brimob Masuk Ibu Kota

"Mereka yang mencoba memalsukan C1 itu adalah bagian kejahatan dari pemilu. PDIP Perjuangan tidak mentoleransi siapa pun yang mencoba memalsukan dokumen C1 itu karena itu dokumen autentik, dokumen primer yang diperlukan untuk mengawal suara rakyat itu sendiri," tandas dia.

Dalam hasil rekapitulasi BSPN melalui dokumen C1 pada pukul 14.00, mereka sudah mencapai di angka 25.278.722. Jokowi - Ma'ruf sudah mengantongi suara 58 persen (14.787.950). Sedangkan Prabowo - Sandi meraih suara 42 persen (10.490.772). (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kubu Diminta Tak Saling Klaim Kemenangan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler