Hasto Sebut Geopolitik Soekarno Bisa Jadi Alternatif Solusi Persoalan Dunia

Rabu, 18 Mei 2022 – 20:12 WIB
Hasto Kristiyanto berfoto dalam acara disertasi pemikiran geopolitik Presiden pertama RI Soekarno dalam Ujian Prapromosi Tertutup di Universitas Pertahanan (Unhan), Rabu (18/5). Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai geopolitik Soekarno bisa menjadi landasan untuk dipakai Indonesia serta dapat digunakan sebagai solusi persoalan dunia.

Hal ini merupakan pemikiran Hasto saat memaparkan disertasi pemikiran geopolitik Presiden pertama RI Soekarno dalam Ujian Prapromosi Tertutup di Universitas Pertahanan (Unhan), Rabu (18/5).

BACA JUGA: Dukung Emansipasi Wanita, Hasto PDIP Surga di Telapak Kaki Ibu

Selama penelitian, Hasto menemukan secara kritis posisi pemikiran Soekarno terhadap teori geopolitik klasik dan kontemporer.

"Pemikiran geopolitik Soekarno terhadap pertahanan bertujuan bagi tata dunia baru yang bebas dari penjajahan. Teori geopolitik Soekarno bisa menjadi pandangan khas Indonesia dan alternatif solusi terhadap berbagai persoalan geopolitik saat ini, baik ketegangan di Laut China Selatan, Timur Tengah, maupun sebagai pisau analisis terhadap perang Rusia-Ukraina," jelasnya.

BACA JUGA: Sahroni Sesumbar soal NasDem dan PDIP, Hasto Merespons Begini

Alumnus UGM itu juga menilai pengaruh pemikiran Soekarno terhadap dunia sangat besar, terutama atas pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non-Blok yang ikut mengubah sistem internasional.

"Pemikiran geopolitik Soekarno sangat relevan di dalam membangun kekuatan pertahanan negara dan kepemimpinan Indonesia bagi dunia," ujar Hasto.

BACA JUGA: Undang Cak Nun, Hasto: PDIP Ingin Merawat Keteladanan Selama Ramadan

Hasto mengatakan, sebagai kader PDI Perjuangan, dirinya dan para politikus partainya harus memperkuat tradisi akademis untuk membangun disiplin ideologis. Menurut dia, penting bagi kader PDI Perjuangan menggelorakan disiplin teori yang digagas Bung Karno.

"Temuan penelitian terkait tradisi intelektual Soekarno, teori pemikiran geopolitik Soekarno, yang saya sebut sebagai geopolitical co-existance, relevansi geopolitik terhadap pertahanan melalui model structural equation model (SEM), yang menampilkan korelasi pertahanan dengan tujuh variabel geopolitik Soekarno, yaitu demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, koeksistensi damai, sains dan teknologi, dan kepentingan nasional sebagai variabel intervening," kata Hasto.

Selaku mahasiswa doktoral Universitas Pertahanan, Hasto menyampaikan disertasi itu dalam ujian tertutup prapromosi berjudul "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara".

Politikus asal Yogyakarta itu mengatakan disertasi tersebut dipromotori oleh Prof. Purnomo Yusgiantoro, Laksdya TNI Prof Dr. Ir. Amarulla Octavian yang juga Rektor Unhan sebagai Co-Promotor II, dan Letjen TNI (Purn) Dr. I Wayan Midhio sebagai Co-Promotor III.

Dalam disertasi tersebut, bertindak sebagai penguji eksternal antara lain Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof. Evi Fitriani, M.A., Ph.D; Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Komarudin, M.Si.; Guru Besar dari Trisakti Prof. Pantja.

Serta dari pihak internal, antara lain Mayjen TNI Dr. Joni Widjayanto, Prof. Drs. Anak Agung Banyu Perwita, Prof. Irdam Ahmad, dan Dr. Herlina Juni Risma Saragih.

Selanjutnya, Hasto dijadwalkan mengikuti ujian promosi terbuka pada 6 Juni mendatang. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, BEM SI Berdemonstrasi, Hasto PDIP Mengenang Aksi Jelang Soeharto Lengser


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler