Hasto Sebut PDIP dan NU Memiliki Visi Sama Merawat Dunia

Sabtu, 12 Februari 2022 – 20:16 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut parpolnya dengan Nahdlatul Ulama memiliki visi besar sama dalam menjaga persatuan Indonesia dan merawat dunia.

Hasto mengatakan itu saat menghadiri kegiatan daring bertema Bersama Merawat Indonesia yang diselenggarakan PDIP demi memperingati hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (12/2).

BACA JUGA: MotoGP Akui Sirkuit Mandalika Tercantik di Dunia

Dia kemudian menyinggung nama kegiatan PDIP pada Sabtu ini yang senapas dengan tema Harlah NU, yakni Merawat Alam Semesta, Membangun Peradaban.

"Tema NU senapas dengan PDIP," kata pria kelahiran Yogyakarta itu melalui keterangan persnya, Sabtu.

BACA JUGA: Ipda AS Lagi Asyik dengan Wanita di Kamar Hotel, Polisi Datang, Tangkapan Besar

Menurut Hasto, visi yang sama terhadap dunia membuat PDIP dan NU bisa melangkah beriringan dan saling membutuhkan.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebut Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu berkomitmen agar parpolnya bisa menjaga peradaban.

BACA JUGA: PDIP Pegang Bukti Formula E Didanai APBD, Pak Anies Berbohong?

Hal itu, kata dia, berulangkali disampaikan Megawati dan menjadi kultur di PDIP untuk memastikan narasi berpolitik seharusnya bisa membangun peradaban.

"Setiap ulang tahun partai itu kami melakukan gerakan dari simpatisan dan anggota partai untuk merawat pertiwi," kata Hasto.

Dia dalam acara Bersama Merawat Indonesia turut berbicara lambang NU yang menggambarkan semangat persatuan dunia.

Semangat itu, kata Hasto, sama dengan spirit PDIP yang digaungkan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.

"Sama dengan yang digagas Bung Karno itu yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia untuk membangun persaudaraan dunia," beber dia.

Mahasiswa S3 Universitas Pertahanan itu selanjutnya mengatakan bahwa NU telah menginspirasi Bung Karno memperjuangkan kemerdekaan RI dan negara terjajah lain.

Bung Karno, lanjut Hasto, setelah Indonesia mendapatkan kedaulatan kemerdekaan lalu menggagas Konferensi Asia-Afrika pada 1965.

"Dari situ, bangsa Afrika terutama negara-negara Islam, terinspirasi dari spirit Dasasila Bandung dan kemudian didorong oleh Bung Karno untuk meraih kemerdekaan," jelas Hasto. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasien RSUD Loekmono Hadi Kudus Meninggal Dunia, 40 Orang Sempat Was-Was


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler