jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya bersama NU memiliki kesamaan dakam aspek historis dan ideologis.
PDIP dan NU juga membangun persahabatan sejati di dalam menjaga spirit keindonesiaan.
BACA JUGA: NU Masuki Abad Kedua, Kiai Miftachul Akhyar: Nahdiyin Harus Punya Mental yang Kuat
"PDI Perjuangan mengapresiasi NU karena keteguhan NU di dalam menjaga khitah 1926 dan rekam jejak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia serta keteguhannya di dalam menjaga keindonesiaan berdasarkan Pancasila," kata Hasto dalam siaran pers, Selasa (7/2).
Hasto menyebut, dalam kurun waktu perjuangan kebangsaan, NU merupakan saudara tua PDIP.
BACA JUGA: Harlah 1 Abad, NU Diharapkan Jokowi Terdepan Membaca Gerak Zaman dan Melek Teknologi
Di sisi lain, Hasto mengingatkan bahwa NU didirikan pada 1926, sedangkan PNI sebagai akar PDI Perjuangan lahir di 1927.
"Berdasarkan catatan sejarah, NU menjadi ormas keagamaan yang sejak kelahirannya telah memiliki visi kebangsaan bagi kemerdekaan Indonesia," kata Hasto.
BACA JUGA: Tak Boleh Makan Sembarangan, Nunung Srimulat Bakal Konsumsi Makanan Sehat
Persahabatan sejati PDIP dan NU untuk Indonesia Raya yang menciptakan kerja sama harmonis, dan abadi, jauh lebih penting dari aspek elektoral.
"Preferensi warga nahdiyin terhadap PDI Perjuangan yang tertinggi dibandingkan kepada partai tentu saja sangat membanggakan, dan kami sangat bangga. Preferensi dukungan lahir karena aspek historis, ideologis, dan kebersamaan di seluruh lini, terutama di akar rumput," urai Hasto.
Mengenai upaya pendekatan PDIP untuk meraih dukungan dari pemilih di wilayah yang merupakan basis NU, Hasto mengatakan semua berjalan secara natural.
"Karena secara batin sudah dekat dan secara kultural saling berkomplemen di akar rumput, maka semua berjalan secara natural, tidak dibuat-buat, dan tidak didorong oleh desain elektoral. Justru hal yang natural dan penuh suasana kebatinan itu yang menciptakan persahabatan sejati," sebut Hasto.
Hal ini, lanjut Hasto, juga mengakar dari tradisi kedekatan Bung Karno dengan KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Syansuri, berserta tokoh-tokoh NU lainnya. Persahabatan para tokoh pendiri bangsa tersebut berlangsung terus, turun temurun hingga menjadi kultur di PDI Perjuangan dan NU.
"Oleh karena itu, PDI Perjuangan terus membangun semangat gotong royong dengan seluruh komponen bangsa termasuk NU. Apalagi PDI Perjuangan dan NU memiliki sejarah panjang bersama. Bahkan, berdasarkan statistik, banyak kader NU yang saat ini menjadi kepala daerah," urai Hasto.
Sebagai penghormatan, Hasto mengatakan hari ini Bamusi dan BKN PDIP memperingati 1 Abad NU dengan mengadakan dialog nasional di Kantor DPP PDIP yang disiarkan secara langsung. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bilang Banser NU Sudah Senang Queen, Undangan Tertawa
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga