Hasto Tuding Ada yang Lakukan Manuver Politik, Bicara Tanpa Melakukan Apa-apa

Senin, 02 Agustus 2021 – 20:28 WIB
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membuka Pelatihan Asisten Tenaga Kesehatan secara daring dan luring dari Gedung Sekolah Partai PDIP, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (2/8/2021). ANTARA/HO-PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuding ada pihak yang melakukan manuver politik, di tengah kondisi bangsa didera pandemi COVID-19.

Hasto menyebut hal itu di sela-sela pelatihan asisten tenaga kesehatan yang digelar DPP PDI Perjuangan secara daring dan luring dari Gedung Sekolah Partai PDIP, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (2/8).

BACA JUGA: Demokrat Jateng Laporkan Wamendes ke Polisi, Penyebabnya Tudingan Biang Rusuh?

Hasto terlebih dahulu menyebut pelatihan yang digelar wujud kerja kemanusiaan dan gotong royong untuk mengatasi pandemi COVID-19.

Dia membantah ada motif elektoral bagi partainya di balik pelatihan tersebut.

BACA JUGA: Moeldoko Berencana Somasi dan Perkarakan ICW, Pernusa Bilang Begini

"Tak ada motif elektoral. Makanya pelatihan dibuat terbuka untuk siapa pun, tanpa memperhatikan latar belakang partai politiknya," ujar Hasto.

Menurut Hasto, meski pelatihan ini dilakukan PDI Perjuangan, tetapi perekrutan pesertanya terbuka.

BACA JUGA: Yusril Ingatkan Pemerintah, Sebut Kata-kata Genosida

"Karena yang penting itu kerja kemanusiaan. Harus bersama-sama sebagai warga bangsa, itu pesan Ibu Megawati. Tak ada kata terlambat," ucapnya dalam siaran pers yang ada.

Dadir antara lain Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak Sri Rahayu.

Kemudian, Ketua DPP PDIP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning.

Sementara itu, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo hadir secara virtual.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selalu menginstruksikan agar kerja gotong royong dilakukan seluruh elemen bangsa dengan berbasis semangat kemanusiaan.

Hal itu pun sejalan dengan ideologi bangsa, Pancasila, di mana salah satunya menekankan pentingnya persatuan Indonesia.

Apalagi, pandemi COVID-19 secara nyata memang berdampak luar biasa pada kehidupan masyarakat.

"Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin juga bekerja keras memimpin gerakan mengatasi permasalahan yang muncul."

"Dalam konteks itu, rakyat dan berbagai elemen sudah sepantasnya bersatu dan ikut bergotong royong," katanya.

Hasto juga menekankan pentingnya bagi setiap elemen bangsa berada dalam satu kesatuan gotong royong tanpa membedakan pilihan politik.

Sebab, kondisi yang terjadi saat ini merupakan persoalan bersama, persoalan Indonesia.

"Namun, masih ada yang nyinyir dan melakukan manuver-manuver politik. Kalau sudah kerja keras untuk rakyat, mungkin kritikannya bisa diterima. Tetapi ada saja yang bicara tanpa melakukan apa-apa," kata Hasto.

Dia pun mengajak semua elemen bangsa mengedepankan energi positif dan gotong royong dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Kepada para peserta pelatihan, Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk terus bergotong royong di masa pandemi.

Para peserta pelatihan nantinya akan diintegrasikan dengan satgas COVID-19, baik pusat maupun daerah, sehingga bisa terlibat dalam penanganan pandemi.

"Mari bekerja dengan semangat agar memastikan rakyat lebih baik. Mari menyampingkan motif politik elektoral. Namun mengutamakan bahwa rakyat bisa semakin menemukan optimisme dalam menghadapi pandemi," katanya.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak Sri Rahayu menjelaskan pelatihan diikuti 982 peserta dari seluruh Indonesia.

Latar belakang pendidikannya bermacam-macam, dari SMK Kesehatan hingga diploma 1, Diploma 3, dan S1 Kesehatan.

"258 pesertanya berjenis kelamin laki-laki dan 726 pesertanya perempuan," kata Sri Rahayu.

Narasumber adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Satgas COVID-19 Ganip Warsito, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris dan sejumlah ahli kesehatan yang akan berbagi pengalaman serta panduan dalam menghadapi pandemi ini.

Fakta lapangan yang ditangkap oleh PDIP, jumlah pasien COVID-19 masih terus meningkat, fasilitas kesehatan tidak mampu menampung pasien, sehingga banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri.

Dalam isolasi mandiri pun, banyak yang tidak bisa dikontrol oleh nakes karena kekurangan tenaga.

"Karena itu, sangat penting PDI Perjuangan ambil bagian bergotong royong dalam memberikan pendampingan dan edukasi bersama-sama petugas kesehatan atau satgas COVID-19 di seluruh Indonesia dengan mengadakan kegiatan pelatihan ini," pungkas Sri Rahayu.(Antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler