Hati-hati Banyak Bocah SD dalam Ancaman Penjahat Kelamin

Rabu, 12 Agustus 2015 – 01:42 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - KISARAN - Para orangtua diimbau meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama anak-anak sekolah dasar (SD). Dari hasil investigasi Komisi Perlindungan Anak (KPA) Asahan, sudah ada lima bocah SD jadi korban pelaku kejahatan seksual alias penjahat kelamin. Ini ancaman serius, karena dapat menghancurkan masa depan korban dengan trauma berat dan dalam. 

“Ini serius, dari hasil investigasi yang kita lakukan sudah ada lima korbannya,” ungkap Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPA) Kabupaten Asahan Alex Margolang, kepada Metro Asahan (JPNN Group), Selasa (11/8). 

BACA JUGA: Brutal, Polantas Ini Pentung Pengendara Hingga Rusuk Patah

Alex mengatakan, korbannya rata-rata anak di bawah umur dan masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dia melanjutkan dari hasil investigasi diketahui modus yang dilakukan pelaku dengan berpura-pura minta tolong si korban agar membawakan surat izin sakit anaknya yang satu sekolah. Pelaku lantas membujuk korban untuk mengambil surat izin anaknya di rumah. Si korban lantas dinaikkan ke sepeda motor. 

BACA JUGA: Demi Rp10 Juta Robisah Nekat Selundupin Narkoba dari Malaysia

“Setelah naik ke sepedamotornya, korban kemudian dibawa ke tempat sepi dan biasanya di sanalah dia melakukan aksinya,” ujar Alex.

“Ini kita ketahui dari pengakuan para korban yang kita temui,” ujarnya lagi.

BACA JUGA: Dianggap Tidak Jera, Gembong Narkoba Ini Divonis Mati

Alex menyebutkan, para korban kejahatan seksual itu antara lain salah satu murid SD kelas V, warga Kisaran Naga. Si korban nyaris jadi budak seks pelaku saat dibawa ke depan Kantor Perpajakan. Beruntung dia berhasil lolos karena berteriak-teriak. Pelaku pun melepaskan korbannya. Namun sayang, kejadian ini tidak dilaporkan ke pihak berwajib. 

Korban berikutnya seorang murid SDN 010093 kelas III. Korban yang ini juga berusaha berteriak-teriak sehingga pelaku melepaskannya. 

Korban selanjutnya dua orang murid kelas kelas IV SD 010086. Keduanya mengaku sudah sempat naik ke sepedamotor pelaku, namun gagal. Salah satu korbannya langsung berteriak begitu menyadari ada gelagat buruk pelaku. 

Kemudian korban yang satu lagi berusaha menggigit tangan pelaku dan melarikan diri. “Tapi tidak seorang pun yang membuat laporan pengaduan,” ujar Alex.

Korban teranyar murid SDN 010097 sebut saja Melati. Murid yang duduk di kelas VI SD ini dibawa ke kebun kelapa sawit belakang Stadion Mutiara Kisaran dan terjadi pencabulan. 

Namun sampai sekarang identitas pelaku belum terungkap. Alex pun berharap kerja keras polisi segera membuahkan hasil. “Kita berdoa dan bekerja sama membantu Polres Asahan agar pelaku cepat tertangkap,” imbuh Alex. (mar/dro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasain! Garap Putri Sendiri, Hamdani Dihukum 12 Tahun Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler