jpnn.com, JAKARTA - Miras oplosan terbukti sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Sebab, miras oplosan mayoritas memiliki kandungan metanol yang tinggi.
Hal itu membuat tubuh manusia menjadi intoksikasi metanol (keracunan metanol). Terbukti suda
BACA JUGA: Miras Oplosan Tewaskan 141 Orang, Kapolri Beri Peringatan
Koordinator Laboratorium Clinical Skill Laboratory (CSL) Universitas Surabaya (Ubaya) dr Puri Safitri Hanum SpPD menyatakan, minuman keras terdiri atas kandungan etanol dan metanol.
Umumnya, miras oplosan yang dijual murah di pasaran lebih banyak mengoplos dengan metanol. Konsumennya pun biasanya dari kalangan ekonomi rendah.
BACA JUGA: Warung Jamu di Cikarang Simpan 12 Botol Miras
''Kalau alkohol betulan seperti vodka dan sejenisnya mengandung etanol. Harganya jauh lebih mahal,'' katanya.
Karena itu, miras oplosan yang mengandung metanol tentu sangat berbahaya.
BACA JUGA: Peracik Miras Oplosan di Jatiasih Ditangkap
Sebab, metanol sejatinya tidak boleh dikonsumsi manusia. Sebab, metanol akan menghasilkan asam format sehingga mengakibatkan asisdosis metabolik.
Yakni, gangguan ketika status asam-basa bergeser ke sisi asam akibat hilangnya basa atau retesi asam nonkarbonat dalam tubuh.
Terhadap manusia normal, gejala klinis dapat mengakibatkan sesak, koma, bahkan meninggal.
Bahkan, gejala klinis yang terjadi ketika orang meminum miras oplosan yang mengandung metanol sangat cepat. Tidak ada 30 menit, sudah terlihat gejala klinis.
''Memang sangat berbahaya,'' jelas perempuan yang juga praktik di RS Bhayangkara itu.
Puri menuturkan, gejala klinis juga bisa mengakibatkan kebutaan. Namun, biasanya, sebelum sampai buta, orang tersebut sudah kehilangan nyawanya.
Untuk pengobatannya, tutur dia, harus dilakukan pembongkaran asisdoksis metabolik dengan cara cuci darah. Hal itu bisa diupayakan jika penanganan medis tidak terlambat.
''Saya pernah mempunyai pasien yang akhirnya hidup karena masih nututi saat dibawa ke rumah sakit. Lalu, darahnya dicuci," ujarnya. (ayu/c20/ady/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Orang Tewas Setelah Pesta Miras
Redaktur & Reporter : Natalia