Tiga Orang Tewas Setelah Pesta Miras

Senin, 23 April 2018 – 15:26 WIB
Miras

jpnn.com, SURABAYA - Tiga warga di Jalan Pacar Keling IV, Kelurahan Pacar Keling, di Surabaya meninggal pada Minggu (22/4).

Sebelum tutup usia, ketiganya sempat mengeluh sakit di bagian lambung. Diduga, mereka keracunan minuman keras (miras) yang ditenggak semalam.

BACA JUGA: Miras Oplosan tak Kunjung Usai, Siap-siap Kapolres Dicopot

Pada Sabtu (21/4) pukul 20.00 Pramuji Arianto, Wahyudi, dan Syamsul Hidayat menenggak minuman keras bersama.

Pesta kecil miras itu berlangsung di Jalan Indrakila, seberang Pasar Pacar Keling. Pada pukul 01.00, pesta tersebut baru selesai.

BACA JUGA: Jumlah Korban Miras Oplosan Banyuwangi Bertambah

Tidak ada yang aneh setelah ketiganya menenggak minuman beralkohol tersebut. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing seperti biasa.

Mereka adalah tetangga yang tinggal satu gang di Jalan Pacar Keling IV. Rumah mereka hanya berjarak satu hingga dua rumah.

BACA JUGA: Para Pelaku Miras Oplos Terancam Pasal Pembunuhan

Berselang satu jam, Kunapsih, istri Pramuji, menggedor-gedor pintu rumah Ketua RT 3, RW 12, Haryandi.

Dia meminta tolong untuk membawa pria 49 tahun itu ke rumah sakit. Pramuji merasakan sakit yang luar biasa di lambungnya.

Mulutnya juga mengeluarkan busa dan lendir. Akhirnya, bapak empat anak itu dirujuk ke RSUD dr Soetomo.

''Belum sampai dilakukan penanganan, dia sudah meninggal dulu," ujar Haryandi.

Kabar meninggalnya Pramuji pun membuat kaget para tetangganya. Jenazahnya segera dibawa pulang dan dikremasi. Pada pukul 11.00 dia dimakamkan di TPU Rangkah.

Setelah memakamkan Pramuji, warga kembali dikejutkan dengan kondisi Wahyudi yang juga mengalami sakit di lambung.

Namun, tidak sampai mendapat pertolongan, pria 52 tahun itu meninggal. ''Tandanya seperti Pramuji," ucap Haryandi.

Begitu juga Syamsul Hidayat.

Dia meninggal bersamaan dengan Wahyudi. Namun, dia meninggal di Kedung Tarukan. Saat merasakan sakit, laki-laki 38 tahun itu sempat menuju rumah kakak kandungnya di sana.

''Padahal, minggu depan dia mau lamaran," tutur Haryandi.

Haryandi mengungkapkan, ketiganya memang biasa minum-minum bersama. Hal itu dilakukan di lingkungan sekitar gang. ''Biasanya yang diminum arak,'' katanya.

Tetangga lainnya mengaku melihat ketiganya pindah tempat sebanyak tiga kali. Yakni, di Jalan Pacar Keling IV, tepi Kali Tambang Boyo, dan seberang Pasar Pacar Keling.

Terkadang mereka juga minum arak yang dioplos dengan bahan lain.

Mendengar kabar tersebut, Polsek Tambaksari langsung melakukan penyelidikan. Polisi menemukan dua botol air mineral 600 mililiter dengan tutup merah di tempat sampah.

Bau menyengat menusuk hidung tercium dari dalam. Sisa cairan di dalam berwarna bening kecokelatan.

''Kami jadikan ini sebagai barang bukti untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,'' ungkap Kapolsek Tambaksari Kompol Prayitno.

Terkait dengan oplosan atau tidak, pihaknya belum bisa memastikannya. Namun, yang jelas, baunya lebih menyengat daripada arak biasa.
Prayit menuturkan bahwa kasus itu akan dikembangkan lebih dalam. Polisi dengan satu melati tersebut mengungkapkan akan mencari penjual minuman terlarang itu.

''Pasti akan kami cari siapa pengedarnya," tegasnya. Dari sana, akan diketahui rantai distribusi minuman keras tersebut.

Untuk mendukung penyelidikan itu, dua jenazah yang belum dimakamkan diotopsi. Keluarga sempat melarang hal tersebut. Namun, setelah dilakukan pendekatan, akhirnya keluarga setuju.

''Hasil otopsi menjelaskan zat apa yang sudah mereka minum dan terkandung di dalam miras itu," katanya.

Di Surabaya memang pernah ada kasus tewasnya orang karena miras oplosan. Pada 2013 ada sebelas orang yang meninggal akibat miras. Kemudian, muncul kasus serupa pada 2016 dan 2017 dengan 2-3 korban.

Sejumlah produsen miras oplosan sempat ditangkap polisi. Namun, kasusnya tidak pernah jelas.

Sejumlah orang yang diduga produsen miras oplosan masih bebas. Miras oplosan di Surabaya juga tidak terlalu sulit didapatkan.

Sementara itu, Camat Tambaksari Ridwan Mubarun mengatakan bahwa pihaknya pernah melakukan razia di kawasan itu. Hasilnya, ditemukan banyak miras di sana.

Terkait dengan dari mana korban memperoleh minuman tersebut, dia mengungkapkan kemungkinan berasal dari daerah Jalan Oro-Oro dan Kelurahan Ploso.

''Nanti kami koordinasi dengan polisi untuk mengamankan wilayah rawan tersebut," ujar mantan Camat Rungkut itu.

Dia mengimbau agar masyarakat segera melapor kepada petugas jika mengetahui adanya pesta miras. Warga juga harus waspada terhadap peredaran miras tersebut.

''Bisa juga warga langsung melapor ke CC 112,'' ucapnya. (gal/c20/ano/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertambah Lagi, Korban Tewas Miras Oplosan Sudah 91 Orang


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler