jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor dirgantara mengatakan, Jokowi seharusnya lebih cermat lagi sebelum memanggil kader Partai NasDem untuk diperkenalkan sebagai calon menteri. Pasalnya, partai besutan Surya Paloh itu patut diragukan loyalitasnya.
Menurut dia, loyalitas dan integritas adalah dua hal terpenting yang harus dimiliki para pembantu Jokowi agar roda pemerintahan periode kedua bisa segera melaju cepat. “Dua hal yang harus menjadi fokus, loyal menjalankan tugas dan terjaga integritasnya,” kata Igor, kepada wartawan, Selasa (22/10).
BACA JUGA: Sejumlah Calon Menteri Kabinet Jokowi Pernah jadi Saksi Kasus Korupsi
Dari semua partai politik yang mendapat kursi menteri, kata Igor, Partai Nasdem adalah partai yang dia nilai paling rentan tergerus loyalitasnya. Pasalnya, NasDem terbukti berniat memanfaatkan jabatan di kabinet untuk agenda politik partai menuju 2024.
Igor menyampaikan hal itu merujuk manuver politik Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh yang menjalin komunikasi politik dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Igor, manuver Nasdem itu berkaitan dengan rencana menjadikan Anies sebagai calon presiden pada 2024.
BACA JUGA: Analisis Pengamat Soal Prabowo Subianto Masuk Kabinet Jokowi
“Hati-hati, kerja menteri Nasdem ini enggak akan fokus. Ditambah lagi gertakan Nasdem ingin jadi oposisi. Itu cuma gertakan, tapi sudah menunjukkan bahwa Nasdem bisa jadi anak nakal dalam kabinet Pak Jokowi,” ucap Igor.
Selain memiliki agenda politik terselubung, kata Igor, Partai Nasdem juga rentan mencoreng integritas Kabinet Kerja jilid II. Pasalnya, NasDem memiliki kedekatan dengan Riza Chalid, pengusaha migas yang berada di pusaran skandal 'Papa Minta Saham’ bersama mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.
BACA JUGA: Tantangan Bagi Prabowo Jika Resmi Jadi Menhan di Kabinet Jokowi-Maruf
Riza Chalid yang sempat tidak terdengar kabarnya, ternyata muncul dalam acara Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem pada 2018 silam.
“Kita sama-sama tahu kasus Riza Chalid dan kemunculannya di Partai NasDem. Ini bahaya untuk citra pemerintahan Pak Jokowi,” ungkap Igor.
“Saat ini penting bagi Pak Jokowi mengantongi dukungan masyarakat pada susunan kabinet yang bisa kerja dan bersih. Jangan salah memilih,” ungkapnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil