Tantangan Bagi Prabowo Jika Resmi Jadi Menhan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Selasa, 22 Oktober 2019 – 19:12 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jakarta, Selasa (15/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, tertarik mendengar desas-desus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berpotensi menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Menurut Fahmi, tidak mudah bagi Prabowo ketika nantinya dipercaya menjadi Menhan di kabinet Jokowi. Setidaknya dua persoalan bakal dihadapi.

BACA JUGA: Tiga Permintaan PA 212 kepada Prabowo Subianto

Fahmi menerangkan, Prabowo dan Jokowi memiliki pandangan yang kontras berkaitan sektor pertahanan Indonesia. Hal itu seperti disampaikan keduanya ketika bertarung sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

Saat di debat Pilpres 2019, Jokowi banyak menyoroti tentang teknologi, sedangkan Prabowo berbicara pengelolaan sistem persenjataan.

BACA JUGA: Jleb! Sindiran Jubir PA 212 untuk Prabowo Jika Menerima Tawaran jadi Menhan

"Nominasi Prabowo sebagai menteri di bidang pertahanan menjadi menarik. Pada debat Pilpres lalu, Jokowi menyinggung terkait ancaman terhadap negara cenderung kepada teknologi. Sementara itu, Prabowo lebih melihat kepada pentingnya pengelolaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista konvensional," kata Fahmi dalam pesan singkatnya kepada awak media, Selasa (22/10).

Menurut Fahmi, perbedaan pandangan ini menjadi tantangan bagi Prabowo jika dipercaya menjadi Menhan. Eks Danjen Kopassus itu perlu menyelaraskan idenya dengan keinginan Jokowi.

BACA JUGA: Prabowo ke Istana, Cocok jadi Menhan atau Menko Polhukam?

"Meski tak perlu lagi diperdebatkan, ini sebenarnya peluang sekaligus tantangan bagi Prabowo sebagai pembantu presiden nantinya, untuk mengimplementasikan gagasan dan menyelaraskannya dengan agenda Presiden Jokowi dalam membangun pertahanan Indonesia," ucap dia.

Selain itu, kata Fahmi, Prabowo perlu memperbaiki kultur di sektor pertahanan Indonesia. Sebab, Prabowo pernah menyatakan terdapat budaya budaya asal bapak senang atau ABS di sektor pertahanan.

"Nah, ini bisa jadi salah satu kesempatan Prabowo untuk menyelesaikan dan menunjukkan bagaimana kultur yang mesti dibangun dalam upaya menjawab tantangan sektor pertahanan," pungkasnya. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler