JAKARTA – Desain besar Menteri Koordinator Perekonomian RI Hatta Rajasa yang dikemas melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) bukan isapan jempolTetapi, langsung tancap gas, dengan actions 65 proyek infrastruktur yang digarap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam tahun 2011
BACA JUGA: BBM Subsidi Haram Bagi Orang Kaya Bukanlah Fatwa
Sebelas di antaranya bakal dipencet tombol peresmiannya Juli depan
BACA JUGA: Impor Film Hollywood Dibuka Lagi
"Proyek-proyek yang akan groundbreaking periode kwartal II/2011 sampai kwartal I/2012 itu sudah bebas dari persoalan pembebasan lahan, yang selama ini menyita energi yang super berat
BACA JUGA: Swasembada Gula Terbentur Masalah Lahan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini menambahkan, 11 proyek yang akan diresmikan pada Juli mendatang tergolong proyek-proyek jumboDi antaranya adalah proyek pabrik pupuk di Kalimantan Timur senilai USD 600 juta, PLTU 2x100 MW di Banjar Sari-Sumatera Selatan senilai Rp 2,9 triliun, pabrik bio-etanol Rp 400 miliar, perluasan Pelabuhan Peti Kemas Belawan senilai Rp 1,5 triliun dan perluasan Pelabuhan Batu Ampar-Kepulauan Riau Rp 4 triliun.
Proyek-proyek itu diharapkan bisa memutar lebih cepat perekonomian negeri iniBeberapa proyek tergeser di Agustus, seperti pembangunan jalan tol Sarangan-Benoa, BaliDi bulan November diresmikan pembangunan receiving terminal LNG senilai Rp 1 triliun di Sumatera Utara, dan peresmian proyek hydro cracker senilai Rp 12,4 triliun
Hatta menegaskan, rencana proyek BUMN hingga setahun ke depan sudah berada di tangannyaDia akan memantau secara ketat pelaksanaan proyek tersebut, sekaligus mencocokkan dengan agenda proyek yang didanai APBN, swasta nasional dan investasi asing"Kalau ada yang melenceng akan segera saya luruskan," tandas Hatta
Karena itu, Hatta juga minta masukan dari publik jika ada kecurigaan dalam proses pelaksanaan proyek-proyek besar ituSeperti diketahui, program MP3EI membutuhkan anggaran Rp 4.000 triliun hingga 2014BUMN sudah berkomitmen mengucurkan Rp 900 triliun, APBN Rp 755 triliun, swasta nasional USD 150 miliar, kemudian FDI diperkirakan USD 150 miliar
Menurut Hatta, BUMN merupakan elemen penting dalam program MP3EIPerusahaan-perusahaan pelat merah tersebut memiliki dana yang besarnya sama dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni lebih dari Rp 2.000 triliunAsetnya saja mencapai 40 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang jumlahnya Rp 7.000 triliun
"BUMN itu sehat-sehat, tidak punya utang, untung terus sehingga memiliki dana yang sangat besarTapi selama ini kurang giat membangun infrastrukturNah, melalui MP3EI ini pemerintah mendorong BUMN membangun, dan sekali lagi, saya akan mengawasinya secara ketat," jelas Hatta(dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKPM Dorong Maksimalisasi Anggaran Infrastruktur
Redaktur : Tim Redaksi