JAKARTA-Menanggapi memanasnya penentuan harga saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel (KS), Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mendesak Kementerian BUMN bersikap transparan dengan membuka data IPO KSHatta menjelaskan, dirinya hanya sebatas sebagai ketua tim privatisasi
BACA JUGA: Bank Mandiri Dukung Indonesia Masuk BRIC
Sedangkan, untuk menentukan harga sepenuhnya kewenangan penuh pemegang saham, yakni kementerian BUMNPenetapan harga saham KS yang dipatok oleh Kementerian BUMN sebesar Rp 850 per lembar, menuai banyak keceman dan dinilai terlalu murah
BACA JUGA: DPR Ancam Pansuskan Obral Saham KS
Bahkan, kalangan pengamat mencurigai akan banyak orang yang mencari untung cepat dari kenaikan harga saham IPO KS pada saat listing perdana di bursa, di mana sebenarnya harga saham KS bisa di atas Rp 1000 per lembar.Hatta sangat menyetujui informasi mengenai KS disampaikan secara transparan dan terbuka sehingga masyarakat memperoleh hal yang jelas dan benar
BACA JUGA: Pertamina Jamin Stok BBM Mentawai Aman
Saya mendukung kalau memang untuk transparansi,” katanyaKendati demikian, ia menegaskan, penentuan harga saham tersebut tidak ada intervensi dari pihak lainPenetapan harga merupakan kewenangan pemegang saham“Krakatau Steel itu kewenangannya pemegang saham untuk menetapkan harganyaTidak ada hubungannya dengan intervensi dari manapunSilahkan menetapkan harga pada harga yang wajar, itu kewenangan pemegang saham,” ujarnya.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, siap buka-bukaan soal dokumen IPO KSPembukaan dokumen IPO tersebut ke publik akan dilakukan berbarengan dengan hasil masa penawaran yang berlangsung hari ini“Ini kan sudah masuk ke tahap offering, ada 3 hariNanti pasti akan dibuka diberitahu jugaUnderwriter lagi menata itu,” ujarnya
Pihaknya juga menyambut baik rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlibat dalam IPO KSBahkan, saat ini BUMN baja itu telah berkonsultasi dengan Badan Pengawas Keuangan (BPK)“Justru saya berharap ada pengawalan dari awal sehingga bersifat prefentifLalu kalau ada kecurigaan ada macam-macam kan lebih mudah diketahui kalau ada pengawalan dari auditor ini yang kompeten daripada sudah terlanjur ada kesalahan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum BUMN Watch Naldy Nazar Haroen mendesak penawaran saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel (KS) dibatalkan saja atau setidaknya ditunda karena indikasi merugikan negara.
Dia menengarai ada oknum-oknum dari partai politik bermain di dalamnya untuk mengumpulkan dana menjelang Pemilu 2014“Ini terlihat mulai dari kebijakan penentuan harga yang terlalu murah dan kemungkinan terkonsentrasinya pemilikan saham di satu kekuatan,” katanya
Dia mengungkapkan, harga saham sejumlah emiten BEI yang kinerjanya tidak sebagus KS lebih tinggi ketimbang KS dan ternyata tetap diserbu investorMenurut dia, seharusnya harga IPO KS di kisaran Rp 1.500-Rp 2.000 per sahamDia menduga ada dua kekuatan besar siap mengambil untung dari IPO KSYakni, mereka yang akan ‘menggoreng’ saham KS agar terjadi lonjakan harga setelah IPO
Kedua, pihak yang akan melepas ribuan lot saham di pasar sekunder begitu harga KS didongkrak oleh si ‘penggoreng’“Mereka ini dari kekuatan atau parpol tertentu yang juga merupakan pemain lama di pasar saham,” terangnya
Sementara itu, penawaran umum perdana saham KS yang dimulai kemarin ternyata diserbu para investor ritel individu yang sedari pagi menjejali Kantor Cabang Bank Mandiri di Jalan Abdul Muis.
Penawaran sebenarnya dimulai pukul 09.30Namun para investor ritel sudah mengantre sejak pukul 08.00Di bank tersebut disediakan tenda khusus untuk tempat pendaftaran pemesanan saham bagi investor
Sementara itu, Pengamat Global Nexus Christianto Wibisono mencium aroma politis yang menyengat dalam kasus penjulan saham KSMenurutnya, saham PT Krakatau Steel sudah menjadi rahasia umum bersifat politisHal itu, terindikasi dar alokasi saham yang sudah terjadi dan tidak lagi dibeli”Kalau sudah memakai alokasi dan kuota saham, itu sudah politikJuga soal bursanya,” paparnya dalam diskusi Indonesia Incorporated dalam Era Perdagangan Bebas Dunia di DPR, kemarin, (2/11).
Dirinya mencontohkkan, Kasus Singapura yang akan mengakuisisi perusahaan Australia, dan berakhir dengan penolakan”Ini kan domainnya sudah politis,” tambahnyaDirektur eksekutif Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irees), Marwan Batubara, mengaku dirinya tidak habis pikir, dengan logika Meneg BUMN Mustafa Abu bakar, adanya permintaan yang tinggi tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan harga pada batas atas, atau lebih tinggi lagi.
"Ternyata logika menteri Mustafa sangat berbeda dan anehBeliau menjual saham KS pada harga batas bawahPasti ada sesuatu yang busuk yang menjadi penyebabnyaKebusukan ini harus dihentikan," tegas mantan Anggota DPD itu.
Sebagaimana diketahui, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menyatakan bahwa 65 persen dari 20 persen saham PT Krakatau Steel (KS) yang akan dijual dialokasikan untuk investor domestikNamun, hal itu langsung diragukan oleh MarwanPasalnya, Marwan mencurigai bahwa ada oknum-oknum di lingkaran kekuasaan pemburu rente dan penumpuk dana politiklah yang mendapat kesempatan membeli saham, untuk kemudian dijual di pasar sekunder.
”Dalam hal ini kami meminta pemerintahan SBY transparan dan mengikuti prinsip-prinsip good governance," ujarnyaBerdasarkan hitung-hitungan Iress, dengan tingkat pertumbuhan kebutuhan baja lebih dari 10 persen pertahun, di mana konsumsi baja nasional akan meningkat dari 6,5 juta ton pada tahun 2009 menjadi 12 juta ton pada tahun 2014, maka investasi yang dilakukan KS pasti menguntungkanS
elain itu, permintaan pembelian saham dari investor pun sangat tinggi hingga mencapai 9 kali lipatMenurut Iress, manajemen KS telah menyatakan kekecewaan atas rendahnya harga saham yang ditawarkan Menteri BUMN"Namun mereka tidak berani bersuara atau menolak," ujar Marwan.
Karena itu, Iress menyarankan manajemen KS untuk mundurDemi negara dan rakyat Indonesia, lebih baik manajemen KS mundur, seperti dilakukan oleh seorang Direktur Pertamina bulan lalu”Pilih mana dibanding ikut terlibat dalam skandal penjualan saham ini," katanya(lum/dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BISNIS : Medco Anggarkan Capex USD 1,5 M
Redaktur : Tim Redaksi