Hatta Optimis Inflasi di Bawah 5 Persen

Karena Stabilisasi Harga Berhasil

Senin, 08 Agustus 2011 – 07:27 WIB

CIANJUR – Inflasi pada Juli dan Agustus biasanya relatif lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnyaSebab, pada dua bulan itu masyarakat mengeluarkan belanja lebih banyak untuk perayaan hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Idul Fitri

BACA JUGA: Sektor Migas Indonesia Terburuk se-ASEAN

Diperkirakan, inflasi pada Agustus ini berkisar sama atau sedikit di atas inflasi Juli.

”Namun secara keseluruhan inflasi year to date baru sekitar 1,7 persen
Adapun target inflasi yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-P 2011 sebesar 5,65 persen

BACA JUGA: Cari Mitra, Bakrieland Jual Lahan

Jadi jauh sekali
Maka, saya optimis inflasi pada 2011 bisa ditekan di bawah 5 persen,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai meninjau langsung harga bahan pokok di Pasar Muka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (7/8).

Hatta yang dalam kunjungannya ini didampingi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah betul-betul mengendalikan tingkat inflasi supaya pendapatan masyarakat tidak tergerus

BACA JUGA: Spin Off Unit Syariah Danamon 2012

Di antaranya dengan cara menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok dan memastikan stok mencukupi

”Di bulan Ramadan ini, upaya stabilisasi harga bahan pokok cukup berhasilStok juga aman, bahkan harga-harga di awal Ramadan mengalami kenaikan, sekarang sudah mulai stabil dan turun,” jelas ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Calon besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga bersyukur pemerintah tidak tergesa-gesa menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidiSeandainya hal itu dilakukan ketika harga minyak dunia melambung tinggi, maka harga-harga akan naik dan inflasi tinggi. 

”Nah sekarang lihat, harga minyak mentah dunia terus merosot di bawah US$ 90 per barelKalau kemarin kita terlalu tergesa-gesa mengambil tindakan, distorsinya tinggiInflasi tinggi, harga-harga akan naikBegitu minyak turun, lambat sekali dia turunnya,” kata Hatta.

Berdasarkan pantauan langsung di pasar tradisional Cianjur kemarin, harga beras sebesar Rp 7.500 per kg, stabil dalam dua minggu terakhirHarga telur turun menjadi Rp 16.000 per kg dari sebelumnya Rp 17.000 per kgHarga cabai rawit merah, cabai rawit hijau, dan cabe keriting sebesar Rp 10.000 per kgAdapun harga daging sapi lokal sebesar Rp 62.000 per kg, naik Rp 2.000 per kg dibandingkan sebelumnya

Kenaikan paling tajam di pasar tersebut adalah kentang yang semula Rp 5.000 per kg menjadi Rp 7.500 per kgHatta mengakui harga bahan pokok di Cianjur tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga bahan pokok secara nasional karena Cianjur merupakan salah satu sentra produksi untuk beras dan sayur mayur”Tapi penurunan harga bahan pokok secara nasional juga sudah mulai terlihat,” ujarnya.

Terkait harga beras, menurut Hatta, operasi pasar yang dilakukan Bulog dinilai cukup efektif menahan kenaikan harga di pasaranSecara nasional kenaikan beras saat ini dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 12 persenHarga beras, lanjutnya, akan ditahan pada level ini dengan menjaga pasokan beras dan menahan kenaikan harga melalui operasi pasar.

Kendati demikian, lanjut Hatta, pemerintah juga akan tetap memastikan harga beras di level petani tetap terjaga, sehingga tidak menimbulkan disparitas yang terlalu jauh antara harga jual gabah kering giling (GKG) petani dengan harga beras di pasaran”Kalau terlalu jauh, bukan petani yang menikmatiNamun sekarang petani kita relatif menikmati,” tuturnya(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... CSR Donasikan 50 Laptop


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler