Hatta Rajasa Resmikan Fly Over Merak

Selasa, 10 Mei 2011 – 13:17 WIB
JAKARTA - Kemacetan di sepanjang jalur Pelabuhan Merak (Banten) ke Jakarta, bisa jadi akan mulai teruraiPasalnya, fly over Merak sudah mulai beroperasi, usai diresmikan Selasa (10/5) oleh Menteri Koordinator (MEnko) bidang Perekonomian, Hatta Rajasa

BACA JUGA: RI Dapatkan 4 Proyek Prioritas Asean

Ikut hadir dalam peresmian ini Menteri PU, Duta Besar Jepang, pihak JICA (Japan Internasional), serta jajaran pemerintah daerah Banten.

Fly over Merak yang diresmikan itu sendiri terdiri dari dua jalur jalan
Jalur pertama yakni dari Pulau Rida ke Merak sepanjang 900 meter, serta jalur kedua dari ASDP Merak ke Jakarta sepanjang 433 meter

BACA JUGA: Pemerintah Tak akan Hapus Subsidi

Masing-masing memiliki kelebaran badan jalan 7 meter, dengan biaya pembangunan mencapai Rp 125 miliar.

Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, dengan telah diresmikannya fly over Merak ini, diharapkan kemacetan panjang akibat bertambahnya volume kendaraan dan lalu lintas barang, akan bisa teratasi
Fly over Merak juga disebutkan menjadi langkah awal dalam membuka jalur transportasi di wilayah utara Pulau Jawa.

"Ke depan kita akan fokus untuk Jembatan Selat Sunda, yang insyaallah pembangunannya dimulai tahun 2014

BACA JUGA: Ekspor Kopi Terkerek Harga Dunia

(Karena) Perkembangan arus lalu lintas jalan, barang, orang dan kendaraan di antara dua pulau, terus meningkat," kata Djoko.

Sementara, Hatta Rajasa mengatakan, fly over Merak sangat diharapkan bisa membuka jalur percepatan ekonomi Indonesia di wilayah JawaKarena menurutnya, dari enam koridor ekonomi nasional, Provinsi Banten termasuk dalam koridor 1 sebagai gerbang terkoneksinya Pulau Sumatera dan Jawa.

"Karena itulah, Jembatan Selat Sunda menjadi proyek yang harus segera kita tuntaskanMuara kita nantinya (adalah) meningkatkan daya saing produk, terbukanya jalur transportasi global, dan infrastruktur untuk mobilitas manusia," jelas Hatta.

Hatta mengatakan, fly over Merak adalah juga solusi mengatasi sumbatan kemacetan yang selama ini dinilai sangat menggangguDi mana dari data yang ada, arus barang dan kendaraan di wilayah ini terus mengalami peningkatanJika pada tahun 2009 ada sekitar 2,7 juta kendaraan yang menyeberang, angkanya meningkat menjadi 2,9 juta di tahun 2010, serta diprediksi lebih dari 3 juta di tahun 2011.

"Fly over ini adalah salah satu dari solusi sumbatan kecil transportasi selama iniMungkin nilainya memang kecil, hanya ratusan miliarTapi di lokasi inilah banyak (berpengaruh pada) dampak ekonomi bagi Indonesia," kata Hatta.

Hatta menerangkan, hingga tahun 2014 mendatang, Indonesia membutuhkan modal investasi mencapai Rp 3.500 triliunDi mana hampir 50 persen di antaranya difokuskan untuk infrastrukturKarena itulah katanya, dibutuhkan kerjasama investasi antara pemerintah dengan pihak swasta.

"Mengacu pada komitmen BUMN kita, sampai 2012, (dananya) hampir Rp 900 triliun dan swasta USD 100 miliarMaka kita akan berikan prioritas yang sangat tinggi pada pembangunan infrastruktur ini," ujar Hatta(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tunggu DPR, Tentukan Nasib BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler