jpnn.com - jpnn.com - Polres Buleleng di Bali tengah mengintai lima orang menembak kijang liar di wilayah Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Pemburuan itu diduga dilakukan di sekitar wilayah hutan Resort Prapat Agung yang sudah masuk wilayah hukum Polres Buleleng.
Hingga kini lima orang pemburu masih misterius dan diduga bersembunyi di dalam kawasan hutan lindung. Para pemburu itu diduga menembak kijang liar pada Kamis (14/1) malam.
BACA JUGA: Wanita Bermotor Tanpa Busana Itu Punya Pekerjaan Kotor
Ketika itu ada lima orang warga yang masuk wilayah hutan mengenakan pakaian adat Bali dan berdalih akan melakukan persembahyangan. Mereka mengendarai mobil dengan nomor polisi DK 573 IS. Kelimanya pun diizinkan masuk ke dalam hutan.
Belakangan polisi hutan di daerah Tegal Bunder mendapat informasi ada pergerakan mobil yang mencurigakan karena mondar-mandir di dalam hutan pada tengah malam. Empat orang polisi hutan pun berjaga di portal pintu keluar di daerah Tegal Bunder.
BACA JUGA: Fadil 9 Kali Menikah, 2 Anak Juga Digarap, 1 Melahirkan
Jumat (14/1) dini hari sekitar pukul 03.00, mobil yang dimaksud muncul dan langsung ihentikan petugas. Setelah penumpang disuruh turun, ternyata ditemukan dua pucuk senjata api rakitan kaliber 5,5 milimeter, sebuah pisau bayonet, sebuah lampu senter, dan empat ekor kijang (munticaus muncak) yang telah mati.
Ketika akan dimintai keterangan, para pelaku langsung melarikan diri di dalam kegelapan dan masuk hutan. Polhut sempat melakukan pengejaran dan memberikan dua kali tembakan peringatan, namun pelaku sudah hilangdi semak-semak.
BACA JUGA: Ayah Hamili Anak Kandung, Bayi Dibuang ke Sungai
Kasatreskrim Polres Buleleng AKP Teuku Ricky Fadliansyah mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan polisi hutan yang bertugas di Taman Nasional Bali Barat.
Untuk sementara, polisi baru mengambil sebagian barang bukti. Yakni dua buah senjata laras panjang rakitan, sebuah pisau sangkur, dan sebuah mobil yang ditinggal kabur pelaku. Sementara empat bangkai kijang yang juga menjadi barang bukti disimpan dalam peti es milik TNBB.
Menuru Ricky, pihaknya polisi masih menyelidiki mobil Suzuki APV bernomor polisi DK 573 IS yang ditunggangi para pelaku. Di dalam mobil itu masih ada STNK sehingga bisa dijadikan modal polisi untuk menelusuri kepemilikan mobil.
“Itu teknis kepolisian nanti. Yang jelas, kami tetap akan berusaha seoptimal mungkin mencari para pelaku ini,” pungkasnya.(eps/mus/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pajak Diskotek Diturunkan, Kini Berharap pada Restoran
Redaktur & Reporter : Antoni