jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 28 siswa SD dan SMP bersaing membuat software game dalam acara hackathon (atau juga dikenal sebagai hackfest). Hackathon adalah kegiatan di mana programmer dan pihak lain yang biasanya terlibat dalam pembuatan software bisa berkolaborasi untuk menciptakan proyek software dalam waktu singkat.
Hackathon sudah diselenggarakan banyak tempat di Amerika Serikat, terutama untuk SMA dan mahasiswa, dengan tujuan mengenalkan programming, mendukung kolaborasi, dan juga sebagai ajang perusahaan untuk mulai mencari kandidat yang bermutu.
BACA JUGA: Mahasiswa UII Berhasil Menemukan Biotang Sebagai Energi Alternatif
Bintang Langit, siswa kelas IX SMP Strada Bakti Nusa, salah satu peserta membuat software game finance. Dia dan rekannya Dyandra, siswi kelas IX SMP Global Mandiri tertarik membuat game tersebut karena melihat fenomena ketergantungan masyarakat akan belanja online. Masyarakat sangat tergiur dengan sale yang ditawarkan shop online sehingga terkesan boros. Tidak hanya orang dewasa, ABG pun terjerat belanja online.
"Untuk mengalihkan perhatian anak-anak, kami buatkan software game agar mereka tidak ketagihan belanja online. Game ini dibuat seperti belanja beneran sehingga yang main seolah-olah berbelanja," kata Bintang kepada JPNN, Rabu (5/7).
BACA JUGA: Brainno, Wearable untuk Melatih Konsentrasi Otak
Dyandra menambahkan, game yang dibuat sederhana tapi menarik bagi anak-anak. Software ini bisa dikembangkan untuk kalangan dewasa. "Tinggal menambah perangkat software nya jadi game menantang bagi orang dewasa. Prinsipnya game ini dibuat agar maniak belanja online bisa dikurangi," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Bio Farma Kembali Gelar Forum Riset Produk Life Science Nasional 2017
BACA ARTIKEL LAINNYA... Epson Luncurkan Scanner Portabel, WorkForce DS-310 dan DS-360W
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad